Berita

KPK masih terus dalam kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kota Banjar TA 2012-2017/RMOL

Hukum

Dalami Dugaan Korupsi Proyek Infrastruktur, KPK Panggil Kabid SDA Dinas PUPR Kota Banjar

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 12:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi terkait proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar TA 2012-2017. Pemanggilan sejumlah saksi pun dilakukan KPK pada hari ini, Kamis (19/11).

Saksi yang dipanggil yaitu Kabid SDA Dinas PUPR Banjar sekaligus Kabid Bina Marga PUPR Banjar tahun 2014-2016, Harun Al Rasyid, dan Gempana Andriansyah selaku wiraswasta.

"Bertempat di Kantor KPK, Jakarta, diagendakan pemeriksaan saksi-saksi dalam perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) terkait proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar Tahun Anggaran 2012 sampai 2017," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Kamis (19/11).


Sebelumnya, penyidik KPK juga telah memanggil beberapa saksi lainnya untuk menuntaskan berkas dalam perkara ini.

Mulai dari Walikota Banjar periode 2013-2018 dan 2018-2023, Ade Uu Sukaesih; Direktur PT Harisma Bakti Utama Divisi Operasional BPD Jawa Barat dan Banten, Enang Supyana; dan mantan Kabid Pengairan Dinas PUPR Kota Banjar, Endang Pandi.

Tak hanya itu, Direktur CV Giza Dago, Gilang Gumilang; Kadis PU Kota Banjar periode 2008-2010, Fenny Fahrudin; mantan Sekda Kota Banjar periode 2009-2010, Sodikin; dan PNS RSUD Banjar, Rachwan alias Wabil ikut diperiksa KPK.

Begitu pula dengan Direktur Banjar Water Park, Eris Kristian; Kepala Dinas PUPR Kota Banjar, Edy Jatmiko; Kepala DPPKAD Kota Banjar Tahun 2011-2016 yang juga Plt Sekda 1 Maret 2017 sampai dengan 29 November 2017, Yuyung Mulyasungkawa; dan Direktur PT Cahaya Kristal Putra, Dadang Alamsyah.

Dalam perkara ini, KPK masih belum membeberkan konstruksi perkara dan pihak-pihak yang telah dijadikan sebagai tersangka.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya