Berita

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah/Net

Politik

Fahri Hamzah: Awalnya Dianggap Ormas Kecil Dan Gak Penting, Sekarang Pemerintah Salting

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 17:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Gerakan dari organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang dulunya kecil dan dianggap tidak penting, namun belakangan justru bertambah banyak dan membesar.

Bahkan akibat gerakannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nama Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi harus rela lepas jabatan lantaran dianggap abai terhadap pengetatan protokol kesehatan pada kegiatan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Jakarta dan Bogor.  

Lalu, fungsi negara untuk mendeteksi hingga melakukan mitigasi patut dipertanyakan.

Begitu kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam cuitan akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah dikutip Selasa (17/11).

"Awalnya dianggap kecil dan gak penting. Ternyata banyak dan membludak. Lalu nyalahin yang datang dan memecat petugas keamanan. Negara itu punya fungsi deteksi dan mitigasi," kata Fahri Hamzah.

Mantan Wakil Ketua DPR RI yang mempertanyakan peran negara yang terkesan 'salting' alias salah tingkah menghadapi gerakan FPI.

Menurutnya, negara tidak semestinya kaget karena seharusnya sudah bisa mendeteksi.

"Negara itu punya fungsi deteksi dan mitigasi. Jangankan demo, cuaca dan bencana aja bisa diterka. Jadi negara gak boleh kaget dan salah tingkah dong," Kata Fahri Hamzah dengan menyertakan emotikon tertawa menutup cuitannya.  

FPI merupakan ormas Islam yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Organisasi yang diinisiasi oleh sejumlah habaib, ulama, mubaligh dan aktivis muslim serta santri yang berasal dari daerah Jabotabek itu berdiri empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pada Mei 1998 silam.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya