Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pengamat: HRS Bukan Saja Dianggap Musuh Oleh Rezim, Tapi Juga Dipakai Dalam Pertarungan 'Trunojoyo1'

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 15:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sejumlah acara yang terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), mengharuskan pemerintah mengeluarkan keputusan mencopot dan memutasi sejumlah Kapolda.

Pengamat Politik dari Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf berpendapat, keputusan pemerintah mencopot dan atau memutasi Kapolda terkesan aneh dan patut dipertanyakan.

Karena dia melihat, keputusan yang serupa belum pernah dilakukan, meskipun jenis pelanggarannya sama, yaitu Aparat Keamanan tidak menindak tegas acara-acara atau masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan Covid-19.


"Mengapa kerumunan massa HRS yang dijadikan momentum ganti Kapolda? Padahal kerumunan massa juga terjadi sebelumnya di berbagai daerah, terkait Pilkada itu adem-adem saja," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (17/11).

Lebih jauh lagi, Komite Politik dan Pemerintahan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) ini menduga, keputusan mencopot Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Sufahriadi, sengaja dilakukan pemerintah dan segelintir elit, guna mempermulus pergantian Kapolri.

"Ditariknya Kapolda Jatim yang juga Akpol 91 ini masuk DKI (menjadi Kapolda Metro Jaya), sebelumnya sukses melarang deklarasi KAMI di Surabaya. Kini ujian hadapi bola panas HRS. Di sisi lain pertarungan kandidat Kapolri antara Akpol 88 dan 91 makin seru," ungkapnya.

"Jadi, HRS bukan saja dianggap musuh oleh rezim, tapi juga dipakai elit dalam pertarungan Trunojoyo1 (Kapolri)," demikian Gde Siriana Yusuf.

Adapun, mengenai pencopotan Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya adalah terkait acara pernikahan anak Habib Rizieq Shihab, yang digelar sekaligus dengan acara Maulid Nabi SAW di Jalan Ks. Tubun, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).

Sementara, untuk pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 yang akhirnya berakibat ke pencopotan Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Sufahriadi, dikarenakan acara penyambutan Habib Rizieq, di Megamendung, Puncak, Bogor.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya