Berita

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah/Net

Politik

Fahri Hamzah: Ada Distorsi Pemahaman Elite Terhadap Posisi Agama Dalam Negara

JUMAT, 13 NOVEMBER 2020 | 17:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Indonesia perlu melakukan rekonsiliasi dalam arti lebih luas, yakni antara agama dan bernegara.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyikapi adanya dua anggota TNI yang diproses secara hukum militer lantaran memberi ucapan terkait kepulangan Habib Rizieq Shihab.

"Ada rekonsiliasi dengan pengertian yang luas, termasuk rekonsiliasi literasi agama dan negara yang diperlukan bangsa ini. (bila sudah rekonsiliasi) baru kita bisa tenang, ini tema berat," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, Jumat (13/11).


Berkenaan dengan sanksi disiplin militer yang diterapkan kepada Kopral Dua TNI Asyari Tri Yudha, usai berteriak 'Persiapan pengamanan Imam Besar Habib Rizieq Shihab, kami bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Takbir, Allahu akbar', mantan anggota Komisi III DPR RI ini menilai ada semacam penyimpangan pemahaman agama dalam bernegara.

"Terjadi semacam distorsi pemahaman di tubuh elite bangsa terkait posisi agama dalam negara. Elite kita menganggap negara tidak boleh punya idola di luar negara. Tetapi juga ada keompok yang menganggap bahwa tokoh negara tidak layak diidolakan. Kedua pandangan itu salah dan perlu dirukunkan," tegasnya.

Adapun tindakan yang dilakukan Kopda Asyari tersebut bertentangan dengan hukum disiplin militer. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 8 huruf a UU 25/2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

"Kopda Asyari dijatuhi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya," kata Pejabat Sementara Kepala Penerangan Kodam (Pjs Kapendam) Jaya, Kolonel (Inf) Refki Efriandana Edwar kepada wartawan, Rabu (11/11).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya