Berita

Massa penyamut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta/Net

Publika

Penyambutan Bersejarah

RABU, 11 NOVEMBER 2020 | 01:27 WIB

SOAL macet jalan menuju Bandara Soekarno Hatta sudah pasti, yang lebih pasti adalah ratusan ribu bahkan mungkin jutaan massa yang berjalan kaki kurang lebih 7 kilometer dari kemacetan total menuju terminal tiga bandara.

Tercatat tiga kali terhadang pihak Kepolisian selama di bandara. Prasangka baiknya bagian dari pengaturan massa. Buruknya, Wallahu a'lam. Faktanya selalu terjadi negoisasi.

Rasanya belum ada catatan penyambutan kedatangan seorang tokoh di bandara sebesar ini. Habib Rizieq Shihab memang fenomenal. Tiga tahun lebih terasing di Mekkah Saudi akibat tekanan politik dan hukum di dalam negeri. Bagi rezim Jokowi, Habib Rizieq Shihab adalah "lawan politik" yang kesannya harus dihabisi.

Pembunuhan karakter dilakukan sejak awal melalui kasus chat porno, pelecehan ideologi dan lainnya yang berakibat HRS harus pergi ke Saudi. Menurut Prabowo saat Pilpres, HRS adalah korban fitnah dan kezaliman.

Kini ketika akan kembali dari "pengasingan", Menkopolhukam Mahfud MD membombardir dengan ungkapan status deportasi yang mengarah pada pembunuhan karakter tersebut.

Dengan perlawanan berupa tuntutan secara hukum siapapun pihak yang menyatakan bahwa HRS over stay atau status deportasi, maka Menkopolhukam kemudian "melunak" bahkan meminta agar aparat tidak melakukan tindakan represif terhadap massa para penyambut.

Kini HRS sudah kembali dengan rekor penyambutan yang bersejarah. Tapi ini bukan sekedar rekor-rekoran melainkan soal dimensi perjuangan.

Harapan umat terhadap kepemimpinan tokoh konsisten dan berani sangatlah besar. Nurani tak bisa dibohongi bahwa umat Islam sedang merasa terpinggirkan di rezim ini.

Revolusi Akhlak dicanangkan HRS untuk perubahan sosial dan politik. Akankah bergaung terus setelah sebelumnya ada gaungan revolusi moral dari Amien Rais untuk menggantikan revolusi mental Jokowi?

Pidato HRS di Petamburan setibanya dari penyambutan spektakuler di Bandara adalah Revolusi Akhlak.

Mampukah HRS dan umat Islam serta elemen bangsa lainnya menunaikan amanah dan melakukan perubahan akhlak bangsa yang dinilai telah sangat amburadul? Sejarah lagi yang akan menjawab.

Namun, penyambutan bersejarah 10 November 2020 dapat menjadi awalan dari spirit perubahan itu.

Reuni 212 pada Desember yang akan datang adalah langkah berikut.

M Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya