Berita

Yusril Ihza Mahendra/Net

Politik

Masukan Yusril Untuk Masyumi Reborn: Tidak Ada Pengusaha Besar Sudi Danai Partai Islam

SENIN, 09 NOVEMBER 2020 | 18:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyampaikan pesan kepada para deklarator Partai Masyumi sungguh-sungguh membangun partai.

Menurut pria yang juga pakar hukum tata negara ini, mendirikan sebuah partai sangat mudah namun membesarkannya cukup sulit.

“Mendeklarasikan berdirinya partai memang mudah. Tetapi mengelola, membina dan membesarkan partai tidaklah mudah,” ucap Yusril, Senin (9/11).


Yusril menjelaskan, saat ini orientiasi politik rakyat Indonesia sudah banyak berubah. Salah satunya dalam menjatuhkan pilihan politik berdasarkan pemberian sesuatu.

“Rakyat tidak lagi terbelah pada perbedaan ideologi yang tajam seperti tahun 1945-1960. Masyarakat kini bahkan lebih praktikal (untuk tidak mengatakan pragmatik) dalam menjatuhkan pilihan politik. Sebagian malah transaksional: anda sanggup kasi apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa,” katanya.

Mantan Menkumham era Presiden SBY ini juga mengingatkan, bahwa mendirikan partai politik memerlukan dana yang cukup besar.

Terlebih partai yang diusung merupakan partai Islam di mana mayoritas pendukungnya masuk dalam kategori masyarakat yang hidup kekurangan.

“Karena itu, partai memerlukan dana yang besar untuk bergerak. Bagi Partai Islam, memperoleh dana yang besar itu sulit. Sebagian besar umat Islam hidup dalam kekurangan. Yang punya dana besar itu para cukong, para pengusaha dalam maupun dalam negeri,” katanya.

Dari pengalamannya membesarkan PBB, Yusril menceritakan, tidak ada para cukong atau pengusaha besar yang berani membiayai partai Islam.

Fakta politik itu, kata Yusril menjadi peringatan tersendiri bagi partai baru.

“Sepanjang pengalaman saya, tidak ada ada para cukong dan para pengusaha besar itu yang sudi mendanai Partai Islam. Makanya, partai-partai Islam itu hidupnya "ngos-ngosan". Zaman sekarang sangat jarang ada anggota partai membayar yuran anggota seperti zaman dulu. Dunia sudah berubah,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya