Berita

Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKS Anis Byarwati/Net

Politik

Indonesia Resesi, PKS Sesalkan Serapan Dana PEN Masih 52 Persen

SABTU, 07 NOVEMBER 2020 | 13:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Untuk menghadapi resesi ekonomi, serapan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) harus dimaksimalkan.

Pasalnya, hingga saat ini serapan dana PEN baru 52 persen alias belum maksimal hingga mencapai 100 persen.

Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKS Anis Byarwati saat menjadi narasumber dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM, bertajuk "Efek Resesi Ditengah Pandemi" pada Sabtu (7/11).


"Sampai November ini serapannya masih 52 persen. Dari Pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 695,2 triliun itu baru terserap Rp 361,5 triliun. Padahal ini udah mau akhir tahun," kata Anis Byarwati.  

"Ini kan masih ada sekitar Rp 300 triliun lebih mengendap tidak sampai ke masyarakat. Itu catatan dari Komisi XI," imbuhnya menegaskan.

Atas dasar itu, politisi PKS ini menyesalkan itikad baik dari pemerintah belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat agar mampu meningkatkan daya belinya.

Dengan demikian, harapan pertumbuhan seperti tujuan awal adanya PEN tidak akan terjadi.
 
"Ini yang membuat PEN belum terasa signifikan di masyarakat," sesalnya.

"Jadi yang paling realistis menurut saya itu bagaimana pemerintah bisa membantu masyarakat untuk bersiap menghadapi resesi selama pandemi dan kemudian membantu mereka untuk tidak kehilangan daya belinya," demikian Anis Byarwati.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.

Sejurus dengan itu, ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir lantaran pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen maka Indonesia resmi mengalami resesi.

Selain Anis Byarwati, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring tersebut antara lain Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Yustinus Prastowo, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi, dan Ketua Umum APRINDO Roy N Mandey.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya