Berita

Empat paslon Pilgub Sumbar 2020/Net

Nusantara

PILGUB SUMBAR

Survei NCID: Elektabilitas Paslon Demokrat-PAN Masih Teratas, Mantan Kapolda Paling Buncit

KAMIS, 05 NOVEMBER 2020 | 10:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Di Pilgub Sumatera Barat, salah satu kendala terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan akses informasi yang didapatkan masyarakat terhadap kandidat pasangan calon, serta pembatasan aktivitas kampanye yang melibatkan massa dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman merilis temuan survei terbaru di Pilgub Sumbar.

Hasil survei yang dilakukan NCID terkait dengan tingkat popularitas kandidat menghasilkan Mulyadi-Ali Mukhni 76,42 persen, Nasrul Abit-Indra Catri 42,60 persen, Mahyeldi-Audy 40,16 persen, dan Fakhrizal-Genius Umar 34,7 persen.


"Adapun sisanya menjawab tidak tahu," kata Jajat melalui keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/11).

Dominasi tingkat popularitas oleh paslon Mulyadi-Ali Mukhni disebabkan masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi paslon yang diusung Partai Demokrat-PAN itu, dengan melihat sebaran alat peraga kampanye (APK) milik Mulyadi-Ali Mukhni lebih mendominasi dibanding tiga paslon lain.

Sementara itu menurut Jajat, terjadi perubahan drastis dalam raihan tingkat elektabilitas pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang hanya mencapai 18,37 persen, disusul pasangan Nasrul Abit-Indra Catri 12,29 persen, sementara itu pasangan Mahyeldi-Audy berada di urutan ketiga dengan hasil 10,72 persen.

Adapun pasangan Fakhrizal-Genius Umar hanya 6,66 persen, sementara sisanya menjawab rahasia dan masih belum menentukan pilihan.

Untuk diketahui, Fakhrizal adalah mantan Kapolda Sumbar, dan Genius Umar mantan Walikota Pariaman periode 2018-2023.

Jajat menerangkan, tingkat elektabilitas kandidat paslon Pilgub Sumbar menghadapi kendala yang sama, yakni masih minimnya informasi yang didapatkan masyarakat terutama tentang visi misi, serta akibat keterbatasan penyebaran APK, dan terbatasnya ruang sosialisasi di tengah pandemi.

Survei NCID dilakukan pada 27-29 Oktober 2020 dengan menggunakan metode multistage random sampling, melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 responden di 19 kabupaten/kota se-Sumbar. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,7 persen.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya