Perusahaan minyak dan gas raksasa Arab Saudi, Aramco, mencatatkan kenaikan laba pada kuartal ketiga tahun ini setelah dua kuartal sebelumnya dikoyak habis-habisan oleh pandemi Covid-19.
Diumumkan pada Selasa (3/11), Aramco mencatatkan pendapatan bersihnya sebesar 11,8 miliar dolar AS pada kuartal III, naik signifikan dari kuatal II yang hanya 6,6 miliar dolar AS.
Meski begitu, seperti dimuat
AP, angka tersebut masih jauh lebih rendah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 21,3 miliar dolar AS. Artinya turun hampir 45 persen.
Secara keseluruhan, laba bersih Aramco telah anjlok hingga 50 persen pada paruh pertama tahun ini, yaitu turun menjadi 23,2 miliar dolar AS.
Perusahaan yang sebagian besar milik negara itu dilaporkan memproduksi 9,2 juta barel minyak mentah per hari untuk sembilan bulan pertama tahun ini.
Harga minyak mentah Brent sendiri saat ini berada di bawah 39 dolar AS per barel. Angka tersebut berhasil naik setelah mencapai level terendah pada April, yaitu 21 dolar AS per barel.
Seperti halnya perusahaan minyak dan gas di dunia lainnya, keterpurukan Aramco disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan hingga permintaan energi menurun.
Meski begitu, peningkatan laba pada kuartal III 2020 menunjukkan mulai meningkatnya permintaan yang diakibatkan banyak negara melonggarakan pembatasannya.
CEO Aramco Amin H Nasser mengatakan perusahaan sudah melihat tanda-tanda awal pemulihan pada kuartal III karena aktivitas ekonomi yang meningkat, meskipun ada hambatan yang dihadapi pasar energi global.
