Berita

Ilustrasi/Net

Otomotif

Hindari Pinalti Emisi, Tesla Bermitra Dengan Honda

SELASA, 03 NOVEMBER 2020 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tesla (TSLA) dan Honda menyepakati penggabungan usaha agar dapat mengumpulkan target penjualan mereka di Eropa dalam upayanya menghindari denda emisi.

Eropa telah memberlakukan peraturan baru untuk mengurangi emisi armada dari pembuat mobil, di mana setiap produsen mobil harus menjual lebih banyak kendaraan listrik untuk menurunkan emisi rata-rata. Jika tidak tercapai maka produsen mobil itu akan dikenai denda yang cukup besar.

Produsen mobil yang belum mencapai target penjualan kendaraan listrik disarankan mengumpulkan penjualan mereka dengan produsen mobil yang sudah melampaui persyaratan emisinya.

Tahun lalu, FCA telah mencapai kesepakatan dengan Tesla untuk membayar pembuat mobil California itu sebesar 2 miliar dolar AS untuk mengumpulkan penjualan mereka di Eropa.

Bloomberg menginformasikan bahwa saat ini Honda juga telah bergabung dengan kelompok Tesla.

“Honda Motor Co. telah bergabung dengan Fiat Chrysler Automobiles NV dalam menggabungkan armadanya dengan Tesla Inc. untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat di Eropa untuk mobil penumpang tahun ini,” isi laporan Bloomberg, seperti dituliskan Electrek, Senin (2/11).

Mereka tidak mengungkapkan berapa banyak Honda membayar Tesla untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut.

Honda baru-baru ini meluncurkan kendaraan listrik baru, Honda E atau supermini listrik E, dan hanya tersedia di Eropa. Dikatakan bahwa mobil listrik tersebut memenuhi standar kepatuhan. Namun, Honda E adalah mungil dengan jarak tempuh yang pendek dan Honda diperkirakan tidak akan menjual cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan armada.

Pada kuartal terakhir, Honda menyumbang sekitar 400 juta dolar AS untuk pendapatan Tesla, tetapi pembuat mobil itu bertujuan untuk mendapat untung tanpa kredit apa pun dalam jangka panjang.

Tesla bukan satu-satunya produsen mobil yang mendapat manfaat dari peraturan baru di Eropa.

Volvo baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan membuat kesepakatan dengan Ford untuk mengumpulkan penjualan di Eropa dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya