Berita

Presiden Jokowi saat bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Megawati Jangan Berdiam Diri, Jokowi Harus Diingatkan Untuk Tidak Bagi-bagi Jabatan Semata

JUMAT, 30 OKTOBER 2020 | 06:52 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri disarankan menyampaikan pernyataan politik terbuka apabila tidak puar terhadap keputusan Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Romeo-Strategic Research & Consulting (RSRC), A. Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/10).

Umam mengaku heran dengan diamnya Megawati merespons segala keputusan Jokowi dalam menentukan orang di luar PDIP menempati ruang politik strategis.

Padahal kata Umam, PDIP dan Megawati memiliki saham politik besar dalam mengusung Jokowi menjadi Presiden selama dua periode ini.

"Terkait dengan keluhan PDIP dan Megawati yang merasa tidak puas dengan komposisi jatah Menteri di kabinet, seharusnya PDIP dan Megawati menyatakan saja secara terbuka. Jangan berharap orang lain memahami harapan jika tidak pernah dinyatakan secara terbuka," demikian kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/10).

Selain itu, Umam juga mengingatkan Jokowi agar menyadari betul bahwa pentingnya politik akomodasi tidak diterjemahkan dengan ajang bagi-bagi kekuasaan.

"Misalnya belakangan semakin banyak relawan Jokowi yang mendapatkan posisi komisaris BUMN. Seharusnya Presiden sadar bahwa BUMN bukanlah ajang untuk bagi-bagi kekuasaan. Semua harus didasarkan pada basis professionalisme dan merit-system," kata Pria yang juga Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina.

Merespons keputusan Politik Jokowi akhir-akhir ini, Umam meminta Megawati tidak berdiam diri.

Dalam pandangan Umam, diamnya Megawati sebagai pimpinan partai penyokong utama kekuasaan Jokowi bisa didefinisikan merestui segala keputusan Jokowi. termasuk menempatkan orang-orang di luar PDIP pada ruang jabatan strategis.

"Diamnya Mega berarti memberikan restu pada keputusan-keputusan politik Presiden. Jika memang itu terjadi, berarti ada komunikasi yang tersumbat antara Megawati dan Jokowi," tandas Umam.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya