Berita

Cuplikan Film My Flag-Merah Putih Vs Radikalisme/Repro

Nusantara

Film 'My Flag-Merah Putih Vs Radikalisme' Dinilai Sadis Dan Tidak Bermoral

RABU, 28 OKTOBER 2020 | 22:30 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Film pendek berjudul 'My Flag-Merah Putih Vs Radikalisme’ yang tayang di kanal Youtube NU Channel dinilai sebagai film sadis dan tidak bermoral.

"Film sadis, jahat dan tidak bermoral, penuh fitnah dan sarat hasutan. Banyak permintaan dari warga NU agar film itu dicabut dari Youtube," kata alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Tjetjep Muhammad Yasin atau akrab dipanggil Gus Hasyim kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (28/10).

Setelah melihat film 'My Flag-Merah Putih Vs Radikalisme’, Gus Hasyim menilai ada upaya mengadu domba umat Islam.


"Film 'My Flag-Merah Putih Vs Radikalisme’ adalah film pendek murahan yang tidak ada mutunya. Di situ ada maksud jahat pembuatnya yang dengan keji hendak mengadu domba umat Islam," tegasnya.

Ia melanjutkan, pembuat film tersebut seakan menjustifikasi muslimah bercadar dan memakai celana cingkrang tidak nasionalis.

"Pembuat film My Flag dan yang terlibat di dalamnya sengaja membuat vonis keji dan sadis kepada saudara muslimah pemakai cadar dan mereka yang memakai celana cingkrang," urainya.

Gus Hasyim yang juga seorang advokat ini menilai, pembuat film tersebut terlihat tidak memahami secara utuh tentang arti Islam, termasuk hukum berpakaian dalam Islam.

“Saya heran, di situ (dalam film) ada Gus Muwafiq. Padahal sejarah para penjuang kemerdekaan Republik Indonesia, dulu itu banyak yang bangga dengan celana cingkrang. Dan maaf saja, saya sampai sekarang tidak pernah melihat orang bercelana cingkrang dan cadar menghasut orang. Mereka justru tawadhu menjalankan sunnah Rasulullah,” tandasnya.

Pun demikian soal penggunaan cadar bagi perempuan beragama Islam. Ia menjelaskan, hukum memakai cadar sudah banyak ditafsirkan dalam Islam.

“Ada yang menghukumi wajib, silakan. Ada menanggap sunnah, monggo. Ada yang berpendapat, muka wanita itu bukan aurat, silakan. Semua memiliki hujjah tersendiri. Warga NU sendiri jijik melihat film itu. Terbukti banyak respon negatif jauh lebih besar ketimbang yang mendukung (film tersebut),“ pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya