Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Publika

Jokowi Akan Dikudeta?

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 10:19 WIB

ANGGOTA Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto mewanti-wanti agar Presiden Jokowi waspada kemungkinan dikudeta oleh menteri yang sedang bermanuver untuk kepentingan politik.

Menteri-menteri ini akan kudeta di tengah jalan. Karena itu menurutnya Jokowi harus segera melakukan reshuffle.

Tentu tak jelas sasaran yang dimaksudkan siapa para menteri tersebut. Pastinya tidak berani juga menyebut. Hanya menurutnya mereka merangkak ke Istana mengganggu kinerja pemerintah. Pertengahan jalan nanti akan mulai terlihat misi kepentingan politik untuk 2024. Demikian menurut Darmadi.


Sebenarnya pandangan yang kontradiksi antara kudeta dan Pilpres 2024.

Hanya isu kudeta ini mengejutkan karena di samping tak ada dalam budaya ketatanegaraan kita, juga kudeta sipil itu mustahil. Ataukah yang dimaksud adalah kudeta menteri yang berasal dari kalangan militer?

Luhut, Prabowo, Rozi atau Terawan. Luhut dalam pandangan awam sudah lama meng"kudeta" karena menjadi penentu pemerintahan.

Prabowo setelah masuk kabinet sudah jadi "anak manis" pemuja Jokowi. Mungkin karena kemarin jumpa Menhan AS jadi patut dicurigai.

Rozi, Menteri Agama yang bikin susah umat beragama.

Lalu Terawan Menkes yang justru babak belur dihajar corona. Tidak masuk kualifikasi pemberontak bahkan nyatanya menjadi obyek yang ditunjuk-tunjuk oleh Presiden.

Mengapa PDIP begitu khawatir akan terjadinya kudeta? Jangan-jangan seperti jaman PKI dulu dibangun isu politik keberadaan Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta. Ternyata PKI sendiri yang mencoba mengambil alih kekuasaan itu.

Politik lempar batu sembunyi tangan.

Reshuffle yang bukan pembenahan kinerja tetapi mencegah kudeta adalah berbahaya. Bisa masuk semburan fitnah "firehose of falsehood".

Reshuffle saat ini bukan solusi karena tidak akan mampu menyelamatkan pemerintahan. Kuncinya bukan pada menteri tetapi pada kinerja Presiden.

Jika kudeta menjadi isu yang diperbesar, maka nanti akan ada "maling teriak maling" seperti satpam yang diikat perampok padahal itu kerjasama. Tujuannya adalah merampok bersama dengan upaya mengecoh orang lain yang dianggap bodoh.

Sebuah rekayasa "playing victim".

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya