Berita

Pimpinan Samsung Electronics Lee Kun-hee /Net

Bisnis

Pasca Meninggalnya Lee Kun-Hee Saham Afiliasi Samsung Naik

SENIN, 26 OKTOBER 2020 | 08:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham Samsung C&T dan Samsung Life Insurance masing-masing tercatat naik 20 dan 15 persen pada Senin (26/10) pagi, pasca meninggalnya Pimpinan Samsung Electronics Lee Kun-hee pada Minggu, (25/10) kemarin.

Saham Samsung BioLogics, Samsung SDS dan Samsung Engineering yang mengalami kenaikan.

Lee, yang membangun Samsung Electronics menjadi raksasa teknologi global, meninggal pada hari Minggu pada usia 78 tahun, menyisakan masalah suksesi yang berpotensi pelik bagi anak-anaknya yang melibatkan saham di afiliasi seperti Samsung C&T dan Samsung Life.

Lee adalah pemilik saham terkaya di Korea Selatan, dengan kepemilikan termasuk 4,18 persen saham biasa Samsung Electronics dan 0,08 persen saham preferen, senilai total sekitar 15 triliun won (13,3 miliar dolar AS).

Dia juga memegang 20,76 persen saham Samsung Life senilai 2,6 triliun won, dan 2,88 persen saham Samsung C&T senilai 564 miliar won pada penutupan Jumat.

Samsung mengumumkan kematian Lee pada Minggu (25/10), namun mereka tidak merinci penyebab pasti kematian sang pemimpin. Sebelumnya Lee diketahui telah lumpuh sejak serangan jantung pada 2014.

Lee merupakan pemimpin Samsung Group sejak 1987 hingga 1998. Kemudian pada 1998 sampai 2008 Lee menjabat sebagai ketua dan kepala eksekutif Samsung Electronics.

Lee dilahirkan pada 9 Januari 1942 di Daegu Korea Selatan dari pasangan Park Doo-eul dan Lee Byung-chull, yang mendirikan Samsung beberapa tahun sebelum kelahirannya.

Setelah lulus dari Universitas Waseda di Tokyo pada 1965, ia kemudian melanjutkan pendidikannya belajar di program master di Universitas George Washington tetapi sayang ia tidak menerima gelar.

Dia memulai karirnya di Tongyang Broadcasting Company (afiliasi Samsung pada saat itu) pada 1966.

Setelah itu Lee kemudian bekerja di Samsung C&T, perusahaan konstruksi dan perdagangan konglomerat, sebelum diangkat menjadi wakil ketua Samsung Group pada tahun 1979.

Sebelum menjadi raksasa elektronik dunia, bisnis Samsung awalnya adalah pengekspor buah dan ikan kering.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya