Berita

Kamo pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh/Net

Dunia

Inggris: Dunia Tak Boleh Berpaling Dari Penderitaan Rohingya, Kesulitan Mereka Tak Terbayangkan

JUMAT, 23 OKTOBER 2020 | 09:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dua tidak boleh perpaling dari penderitaan orang-orang Rohingya, terlebih di tengah pandemi Covid-19 dan berbagai bencana alam lain.

Begitu pesan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab saat mengumumkan bantuan Inggris senilai 62 juta dolar AS untuk mendukung 860 ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Sebelum memberikan bantuan pada Rohingya, Inggris juga telah menjatuhkan sanksi terhadap dua jenderal militer Myanmar yang dianggap bertanggung atas dugaan genosida di Rakhine, Myanmar.

“Hari ini saya mendesak dunia untuk tidak berpaling dari penderitaan Rohingya dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan mereka kembali dengan selamat ke rumah yang mereka tinggalkan dalam teror," kata Raab, seperti dikutip Anadolu Agency.

Raab menjelaskan, bantuan Inggris akan ditujukan untuk membantu ratusan ribu orang yang sulit mendapatkan makanan, air, perawatan kesehatan, sanitasi, hingga konseling.

Bantuan itu juga akan meningkatkan akses pendidikan bagi 50 ribu anak muda, dan mendirikan pusat isolasi serta perawatan bagi mereka yang menderita Covid-19.

Selain bantuan itu, Raab juga mengumumkan komitmen Inggris yang akan memberi para pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh bantuan senilai 262 juta dolar AS.

“Orang-orang yang tinggal di Cox's Bazar menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan dan banyak yang telah menjadi korban kekerasan. Kami telah memberikan sanksi kepada para pelaku kebrutalan ini, dan pendanaan baru ini akan menyelamatkan nyawa di kamp dan membantu Bangladesh menjadi lebih tangguh terhadap bencana seperti virus corona," terang Raab.

Amnesty International menyebut, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh sejak 2017.

Ketika itu, pasukan Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap komunitas Muslim minoritas.

Saat ini, ada lebih dari 1,2 juta orang Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh. Sisanya, ada hingga 150 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di negara lain, dan 600 ribu lainnya masih berada di Rakhine.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya