Berita

Jurubicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito/Net

Kesehatan

TII: Satgas Covid-19 Harus Punya Sistem Big Data Untuk Mempermudah Penanganan Pandemi

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 17:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Terdapat sejumlah strategi yang perlu diperhatikan oleh Indonesia untuk menekan penyebaran Covid-19. Hal ini menjadi penting mengingat upaya pengadaan vaksin Covid-19 masih membutuhkan waktu yang lama.

Peneliti bidang sosial dari The Indonesian Institute Center for Public Policy Research (TII), Vunny Wijaya mengatakan, beberapa strategi yang telah dilakukan oleh negara-negara, seperti Singapura dan Korea Selatan, untuk menangani pandemi Covid-19 dapat dijadikan contoh.

Jika berkaca pada penanganan wabah yang dilakukan oleh dua negara tersebut, maka pusat data yang terintegrasi melalui sistem big data dan koordinasi penanganan yang cepat menjadi dasar.

Di samping itu, baik Singapura dan Korea Selatan juga gesit melakukan strategi testing, tracing, dan isolasi.

"Jika melihat pencegahan dan penanganan di Indonesia, kita masih memiliki sejumlah kendala," kata Vunny dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/10).

Mengutip pernyataan jurubicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Vunny mengatakan, Indonesia belum memiliki satu mekanisme pelaporan yang terintegrasi. Di mana masing-masing daerah menerapkan metode pengumpulan data Covid-19 yang berbeda.

Selain itu, ia juga mengatakan, pusat penanganan Covid-19 juga perlu ditambah, mengingat banyaknya klaster keluarga yang terjadi di Indonesia.

"Tak lupa juga memastikan distribusi stok kebutuhan di fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas dan RS, yang tediri dari APD, obat-obatan, dan peralatan penanganan pasien lainnya," sambung dia.

Menurut Vunny, upaya efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan penanganan Covid-19 dapat dilakukan dengan mengembangkan pemanfaatan Sistem Informasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Sistem Informasi RS (SIRS) berbasis teknologi yang telah tersedia saat ini.

Namun sebelum itu, ia menggarisbawahi perlunya implementasi komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyediakan akses internet ke 2.500 dari 3.126 fasilitas kesehatan yang saat ini belum terjamah.

“Harapannya melalui sistem tersebut Puskesmas dan RS dapat melakukan laporan secara lebih efisien dan transparan. Pengawasan kebutuhan stok fasilitas kesehatan dapat dilakukan dengan lebih baik, serta pelaporan cepat dapat dilakukan jika terjadi kekurangan stok,” jelas Vunny.

Terlepas dari itu, Vunny juga menyoroti pentingnya penegakkan hukum yang diiringi sosialisasi mengenai protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Sebagus apapun kebijakan PSBB dan kebijakan lain terkait Covid-19, tanpa adanya sosialisasi yang menjelaskan manfaat dari kebijakan tesebut, dan didukung kesadaran dan komitmen masyarakat, maka kebijakan tersebut tidak akan maksimal," terang dia.

“Bagaimanapun, tak ada yang mampu memprediksi kapan gelombang pertama Covid-19 di Indonesia akan berakhir. Semuanya bergantung pada komitmen sungguh-sungguh antara pemerintah dan masyarakat," pungkasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

PPP Lolos Parlemen, Pengamat: Jangan Semua Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Dalil Tak Kuat, MK Tolak Lagi Gugatan PPP untuk Dapil Jateng

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:57

DPR Bantah Ada Rapat Diam-diam Soal Revisi UU MK

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:36

Harga Minyak Loyo Buntut Sinyal The Fed Menahan Suku Bunga

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:24

BI dan DPD Kolaborasi Tekan Laju Inflasi Lewat Pemberdayaan UMKM

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:05

Semangat Kebangkitan Nasional, Saatnya Kembali Bersatu

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:54

DPR Ungkap Ada Permintaan Menyamakan Masa Pensiun Polri dan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:50

Upacara Pemakaman Mendiang Presiden Raisi Dimulai di Tabriz

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:45

Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren Ada di Tangan MA

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:44

Partai Buruh dan Gelora Yakin MK Kabulkan Gugatan UU Pilkada

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:42

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Nurul Ghufron

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:41

Selengkapnya