Berita

Deklarasi KAMI di Tugu Proglamasi, Jakarta pada 18 Agustus 2020/Net

Publika

Difitnah, KAMI Terus Melangkah

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 09:43 WIB

GAGASAN perlunya ada koalisi atau kebersamaan tokoh-tokoh yang memiliki komitmen untuk menyelamatkan bangsa teralisasi dengan Deklarasi 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi Jakarta.

Tiga orang tokoh memimpin Koalisi sebagai Presidium yaitu Prof. Dr. Din Syamsuddin, Prof. Dr. Rochmat Wahhab, dan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Meskipun dengan jati diri "tidak ada hubungan organisasional atau struktural" geliat keberadaan KAMI di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota tetap terasa. Deklarasi dilakukan dimana-mana. Meskipun selalu saja ada gangguan dan hambatan.

Akan tetapi dengan kegigihan berbasis tawakkal kepada Allah maka KAMI terbentuk di berbagai daerah. Lintas paham, lintas eksponen, bahkan lintas agama.

Spirit menyelamatkan adalah aksi dialogis, aksi kritis, aksi memperkuat nilai-nilai moral ideologis. Gerakan moral bukan untuk membuat rusuh atau merusak. Gerakan yang merekayasa kerusuhan dan kerusakan adalah gerakan nir-moral.

Fondasi berdirinya KAMI bukan itu, bukan seperti itu. Kekuatan moral ini yang ditakuti oleh penista moral baik di bidang ekonomi maupun politik.

Penangkapan "bermuatan politis" terjadi bersamaan dengan aksi besar buruh dan mahasiswa untuk menolak RUU Omnibus Law. Syahganda, Jumhur, dan Anton Permana dari Komite KAMI deklarator Tugu Proklamasi ditahan terkait UU ITE.

Begitu juga di Sumatera Utara 4 aktivis KAMI ditangkap. Di Jawa Barat, Posko Kesehatan KAMI diobrak-abrik. Simpatisan KAMI menjadi tersangka. KAMI Jawa Barat diframing mendanai demo. Hal yang tentu saja telah dibantah.

KAMI kekuatan baru yang menjadi sasaran pelumpuhan akibat suara kritis terhadap pemerintah. Menambah target dari yang sudah lama seperti HTI dan FPI.

KAMI itu fenomenal karena di samping baru usia dua bulan, juga merupakan koalisi dari banyak figur cendekiawan, purnawirawan, agamawan, maupun aktivis perjuangan yang cukup berpengaruh.

Terhadap tekanan yang juga berbau fitnah mungkin berdampak bagi KAMI yang secara opsional atau kemungkinan:

Pertama, KAMI goyah dan menurun daya dukung publik akibat serangan pembusukan pihak tertentu. KAMI mengalami goncangan akibat turbulensi.

Kedua, KAMI tetap bergerak namun tidak berlari cepat. Dukungan publik masih cukup besar. Ada sebagian yang awal mendukung terang-terangan menjadi diam-diam.

Ketiga, KAMI semakin memiliki daya dukung yang lebih kuat. Tekanan yang berbau fitnah atau penzaliman justru memberi hikmah pada simpati dan penguatan support untuk melakukan perlawanan moral.

Dari opsi atau kemungkinan yang dapat terjadi, potensi pengembangan KAMI jauh lebih dominan. KAMI tidak akan runtuh, KAMI tidak akan kalah oleh fitnah. KAMI harus dan akan terus melangkah. Kezaliman mampu berkacak pinggang untuk waktu sesaat akan tetapi tidak akan mampu sepanjang waktu.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya