Berita

Tiga dari enam kapal China berlabuh di Tanjung Sedili, Malaysia pada 10 Oktober/Net

Dunia

Masuk Wilayah Perairan Tanpa Ijin, Malaysia Tangkap Enam Kapal Asal China

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 17:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Otoritas maritim Malaysia berhasil menghentikan enam kapal penangkap ikan asal China di perairan teritorial Malaysia pada Sabtu (10/10), di tengah usaha Beijing untuk meningkatkan kehadirannya di seluruh Laut China Selatan.

Menurut sebuah pernyataan, 60 warga negara Tiongkok ditahan selama operasi di lepas pantai timur Johor, negara bagian Malaysia selatan yang berbatasan dengan Singapura itu.

"Kapal mereka, yang semuanya terdaftar di Qinhuangdao, sebuah pelabuhan di China utara, sedang dalam perjalanan ke Mauritania, Afrika Barat, ketika mereka masuk tanpa izin di perairan Malaysia," kata otoritas maritim negara itu, seperti dikutip dari CNN, Selasa (13/10).

Malaysia melaporkan 89 gangguan oleh penjaga pantai dan kapal angkatan laut China antara 2016 dan 2019. Akhir-akhir ini ketegangan terus meningkat antara Amerika Serikat dan China atas klaim Beijing ke sebagian besar Laut China Selatan yang kaya sumber daya, yang juga merupakan rute perdagangan utama.

Penangkapan di Malaysia bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke negara-negara Asia Tenggara.

Perjalanan empat hari ke Kamboja, Malaysia, Laos, Thailand, dan Singapura dimaksudkan untuk membantu meningkatkan hubungan regional di tengah tekanan yang meningkat dari Washington dan dampak lanjutan dari pandemi virus corona.

Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada keberatan dari tetangganya dan keputusan pengadilan internasional, Beijing telah memiliterisasi pulau-pulau dan terumbu karang di seluruh laut, dan meningkatkan patroli di wilayah tersebut, seiring dengan perluasan armada penangkapan ikan Tiongkok ke luar, seringkali masuk tanpa izin ke perairan teritorial negara lain.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Partisipasi Pemilih Rendah karena Pilkada 2024 Digelar Serentak?

Minggu, 01 Desember 2024 | 00:09

Kinerja Sektor Manufaktur Lamban, Ekonomi India hanya Tumbuh 5,4 Persen

Sabtu, 30 November 2024 | 23:45

Pertempuran Sengit di Aleppo Kembali Meletus, Puluhan Tentara Suriah Tewas Diserang Pemberontak

Sabtu, 30 November 2024 | 23:43

Sudutkan Netralitas Polri, Deddy Sitorus Kena Sentil soal Harun Masiku

Sabtu, 30 November 2024 | 23:39

Jepang akan Kucurkan Anggaran Tambahan 92 Miliar Dolar AS

Sabtu, 30 November 2024 | 23:33

KPMKB Tolak Usulan PDIP soal Polri di Bawah Kemendagri

Sabtu, 30 November 2024 | 23:25

Airlangga ke Investor Global: Tumbuhlan Bersama Indonesia jika Ingin Berkembang

Sabtu, 30 November 2024 | 22:44

Trudeau Temui Trump Buntut Ancaman Tarif Impor 25 Persen

Sabtu, 30 November 2024 | 22:31

Menko AHY Relokasi Warga Kolong Tol ke Rumah Susun

Sabtu, 30 November 2024 | 21:56

Prabowo dan Masa Depan Kaum Buruh

Sabtu, 30 November 2024 | 21:40

Selengkapnya