Berita

Bandara Port Moresby/Net

Dunia

Papua Nugini Terapkan Aturan Penggunakan Gelang Kaki Elektronik Untuk Monitor Pendatang Selama Masa Karantina

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 14:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Para pekerja asing yang baru datang ke Papua Nugini (PNG), harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan di negara itu, salah satunya dengan mengikuti karantina dan menggunakan gelang kali elektronik yang mmebantu petugas untuk tetap memantau keadaan mereka.

PNG telah berjuang untuk mengendalikan wabah di ibu kota, Port Moresby, dan sebagian di provinsi barat, sementara ada banyak pekerja asing yang baru datang yang berisiko menyebarkan virus ke seluruh negeri.

Komisaris kepolisian, David Manning, mengeluarkan instruksi itu mulai hari ini, Selasa (13/10) bersamaan dengan datangnya 152 pekerja China dengan penerbangan Air Nguni.


“Sebagai syarat masuk ke Papua Nugini dan untuk memantau penerbangan charter yang ditunjuk yang mengoordinasikan saat kedatangan pekerja asing ke PNG, penumpang yang masuk akan diminta untuk menggunakan gelang kaki pelacak GPS [saat kedatangan] selama masa karantina," ujar Manning, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (13/10).

Manning menambahkan, selama proses karantina semua biaya dibebankan kepada penumpang atau perusahaan.

"Semua kedatangan internasional harus menunjukkan tes negatif dan melakukan karantina antara tujuh dan 14 hari sesuai pemerintah."

Hingga saat ini balum ada vaksin yang diakui untuk virus corona di negara itu. Dengan standar global, jumlah infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di PNG tetap rendah yaitu 537 infeksi dan tujuh kematian.

Tetapi lonjakan kasus di Provinsi Barat, dengan 11 kasus baru dalam sehari, semuanya pada orang berusia di bawah 21 tahun dan tanpa gejala, telah mendorong peringatan baru dari pihak berwenang tentang risiko wabah yang tidak terkendali.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya