Berita

Foto tudingan kelompok Cipayung plus membakar halte transjakarta/Repro

Politik

Bantah Cipayung Plus Bakar Halte Transjakarta, GMKI: Silakan Polisi Cek CCTV

JUMAT, 09 OKTOBER 2020 | 06:17 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sejak Kamis sore (8/10), beredar screenshot berita dan foto aksi demo serta bendera Kelompok Cipayung Plus dengan keterangan yang tertulis di dalam berita 'Massa demo yang sempat dipukul mundur oleh polisi di kawasan Patung Kuda bergerak ke Jalan Thamrin menuju ke Bundaran HI'.

Tidak cukup itu, aksi rusuh mereka dilanjutkan dengan membakar halte Transjakarta Bundaran HI'.

Berita dan foto ini ditampilkan di halaman situs Kumparan dengan judul "Demo di Thamrin Rusuh, Halte Trans Jakarta Bundaran HI Dibakar".


Foto dan informasi yang tertulis dalam berita Kumparan tersebut mendapatkan kritik keras dari Sekretaris Umum PP GMKI David Sitorus dan Koordinator Lapangan Aksi GMKI Christian Patricho dalam keterangan tertulisnya pada hari Jumat (9/10).

Sekretaris Umum GMKI David Sitorus menyayangkan munculnya pemberitaan di media Kumparan yang menimbulkan framing di tengah masyarakat seakan-akan mahasiswa Kelompok Cipayung Plus terlibat dalam pembakaran halte busway Transjakarta.

Padahal menurut David, Kelompok Cipayung Plus termasuk GMKI tidak melakukan tindakan anarkis berupa pembakaran fasilitas umum.

"GMKI bersama Kelompok Cipayung Plus melakukan aksi dengan damai, kondusif, dan tanpa tindakan anarkis. Saya dapat pastikan bukan mahasiswa Kelompok Cipayung Plus yang melakukan pembakaran halte. Pemberitaan Kumparan sangat merugikan kami," tegas David.

David meminta rekan-rekan media untuk selalu menyampaikan pemberitaan yang sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga tidak menimbulkan persoalan dan kerugian bagi pihak yang diberitakan.

"Selama ini kami dari GMKI dan Kelompok Cipayung Plus selalu menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan media. Kami sangat terkejut dengan berita dari media Kumparan. Kami meminta Kumparan segera melakukan klarifikasi dalam 2 x 24 jam terkait pemberitaan tersebut untuk menjaga hubungan baik ke depannya," kata alumni magister Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini.

Kordinator Lapangan GMKI Christian Patricho menjelaskan kronologis kejadian yang diabadikan di dalam pemberitaan Kumparan.

"Halte Transjakarta di Bundaran HI memang sudah terbakar ketika kita masih jauh dari lokasi. Foto tersebut diabadikan ketika mobil komando Kelompok Cipayung Plus sedang berjalan pulang dari arah Patung Kuda. Kami memang harus melewati halte yang sudah terbakar ini. Tetapi saya bisa pastikan yang membakar halte tersebut bukan dari Kelompok Cipayung Plus,” ungkap Rico yang juga salah satu fungsionaris PP GMKI.

Rico menambahkan, dari awal aksi sampai selesai, para pimpinan Kelompok Cipayung Plus telah berkomitmen untuk melakukan aksi dengan damai, tidak anarkis, tidak membakar fasilitas umum.

Para elemen organisasi mahasiswa ekstra init sejak awal fokus pada tuntutan perjuangan menolak omnibus law UU Cipta Kerja.

“Kami menyayangkan wartawan Kumparan yang terkesan menyudutkan aksi mahasiswa dengan foto dan keterangan berita. Apalagi bendera GMKI yang paling terlihat di foto. Pemberitaan ini telah merusak maksud tulus kami untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Sekretaris Umum GMKI meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku aksi pembakaran dan perusuh provokator yang mengganggu aksi damai tersebut.

"Silakan polisi mengecek CCTV di sekitar lokasi, Kelompok Cipayung Plus tidak terlibat pembakaran dan sudah meninggalkan lokasi sebelum pukul 18.00. Bisa dipastikan massa yang masih berkerumun sampai malam bukan dari mahasiswa Kelompok Cipayung Plus," jelas David.

Sekretaris Umum GMKI menyampaikan bahwa Pengurus Pusat GMKI tetap melanjutkan aksi penolakan secara nasional sembari berjuang melalui judicial review.

"Menindaklanjuti aksi hari ini, maka GMKI akan menyusun judicial review terhadap UU Cipta Kerja untuk disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi bersama dengan rekan-rekan lainnya," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya