Berita

Seruan aksi tolak omnibus law UU Cipta Kerja Cipayung Plus/Rep

Politik

Besok, Giliran Cipayung Plus Turun Gunung Tolak Omnibus Law

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 22:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Aksi turun ke jalan untuk menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja terus disuarakan. Kali ini, seruan aksi disampaikan oleh organisasi pergerakan Cipayung Plus Nasional.

Berdasarkan seruan yang diterima redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/10), aksi mereka akan dilakukan pada Kamis (8/10).

"Cipayung Plus Nasional sebagai organisasi pergerakan yang konsisten pada perjuangan rakyat menyerukan kepada seluruh kader se-Indonesia untuk melakukan aksi serentak menolak omnibus law UU Cipta Kerja Kamis (8/10) dengan tempat disesuaikan wilayah masing-masing," bunyi seruan aksi Cipayung Plus Nasional yang dikutip redaksi.


Aksi tersebut dilakukan mengingat sejak awal mereka menolak keberadaan UU sapu jagat tersebut sejak masih menjadi Rancangan Undang-Undang (RUU). Beberapa poin di dalamnya dianggap bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945.

"RUU sarat kepentingan pemodal yang tidak mengakomodir, memperhatikan keberlangsungan lingkungan, kesejahteraan buruh, dan pengelolaan sumber daya alam yang baik," lanjut seruan tersebut.

Seruan yang tertuang dalam instruksi bersama itu juga tertulis tanda tangan sejumlah pimpinan Cipayung Plus, di antaranya Ketum DPP IMM, Naji Prasetyo; Ketua Presidium PP PMKRI, Benediktus Papa; Ketum PB HMI, Arya Kharisma Hardy; Ketum PB PMII Agus Herlambang.

Kemudian Plt Ketum KAMMI, Susanto Triyoga; Ketua Presidium KMHDI, I Kadek Andre Nuaba; Ketum PP GMKI, Korneles Galanjinjinay; Ketua EN LMND, Muhammad Asrul; Ketum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi; dan Ketum HIKMABUDI, Ari Sutrisno.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya