Berita

Bendera China/Net

Dunia

Pandangan Barat Tentang China Mencapai Titik Terendah Di Tengah Pandemi

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 07:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah survei terbaru yang diterbitkan oleh Pew Research mengungkap fakta bahwa pandangan Barat tentang China telah memburuk dengan tajam di tengah pandemik Covid-19.

Pew Research melakukan studi ke 14 negara dan menemukan penurunan tajam persepsi terhadap China di Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump telah berulang kali berusaha menyalahkan Beijing atas terjadinya pandemik Covid-19.

Sebanyak 73 persen orang Amerika memandang China tidak menguntungkan, mengalami peningkatan hampir 20 poin persentase sejak Trump menjabat pada tahun 2017 dalam agenda nasionalis.


Pandangan negatif terhadap China melonjak paling tajam di Australia yang telah menghadapi pembalasan dari mitra dagang utamanya itu karena sebagian besar mendukung sekutu AS-nya.

“Rekor 81 persen warga Australia sekarang melihat China tidak menguntungkan, naik 24 poin persentase dari tahun sebelumnya,” kata survei tersebut, seperti dikutip dari AFP, Selasa (6/10).

Pandangan negatif terhadap China juga berada di posisi tertinggi sepanjang masa di Inggris, Kanada, Jerman, Belanda, Korea Selatan, Spanyol, dan Swedia.

China pada awalnya menekan berita tentang penyakit pernapasan misterius ketika muncul di Wuhan, meskipun pihak berwenang komunis sejak itu berusaha menjadikan diri mereka sebagai pemenang dalam mengalahkan virus melalui upaya agresif.

Di seluruh negara yang disurvei, 61 persen mengatakan bahwa China telah melakukan pekerjaan yang buruk dalam menangani wabah tersebut.

Satu-satunya negara atau institusi yang mendapat nilai lebih buruk adalah Amerika Serikat, yang menyumbang seperlima dari lebih dari satu juta orang yang telah meninggal karena Covid-19.

Sebuah studi yang dilakukan Pew sebelumnya menemukan bahwa citra Amerika Serikat juga jatuh ke posisi terendah sepanjang masa di negara demokrasi kaya lainnya ketika Covid-19 meningkatkan kekhawatiran atas kepemimpinan Trump.

Survei terbaru menandai pembalikan dari pandangan yang sebagian besar positif tentang China oleh publik Barat pada tahun 2000-an.

Ketegangan juga meningkat dengan China atas kebijakan perdagangannya, sikap tegasnya terhadap tetangga dan catatan hak asasi manusianya, termasuk penahanan massal terhadap orang Uighur dan orang-orang yang sebagian besar Muslim berbahasa Turki.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya