Berita

Menhan Turki Hulusi Akar/Net

Dunia

Dukung Azerbaijan Menhan Turki Hulusi Akar Minta Armenia Tarik Pasukan

SELASA, 06 OKTOBER 2020 | 09:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar kembali membuat pernyataan tentang konflik yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan yang didukungnya. Dalam pernyataannya pada Senin (5/10), Akar mengatakan bahwa Armenia harus menarik diri dari wilayah Azerbaijan yang didudukinya dan berhenti bekerja sama dengan organisasi teroris.

"Armenia harus menarik diri dari wilayah [Azerbaijan] yang didudukinya, mengakhiri kerja sama dengan organisasi teroris, dan menyingkirkan tentara bayaran dan teroris dari wilayah [Karabakh Atas]," kata Hulusi Akar dalam konferensi virtual dengan pejabat tinggi militer Turki, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (5/10).

"Dengan menargetkan warga sipil, Armenia melakukan 'kejahatan perang' di wilayah Azerbaijan yang diduduki di Karabakh Atas, yang harus diketahui oleh semua orang," dia menggarisbawahi.

"Otoritas Armenia, yang secara terbuka menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, pasti akan dinilai oleh hati nurani umat manusia, terutama rakyat mereka sendiri," tambahnya.

Pertempuran dimulai pada 27 September, ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer di Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai wilayah Nagorno Karabakh.

Hubungan antara kedua bekas republik Soviet itu sudah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Berbagai resolusi PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan penyerang.

OSCE Minsk Group yang diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk mengakhiri konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata, bagaimanapun, disepakati pada tahun 1994.

Banyak kekuatan dunia, termasuk Rusia, Prancis, dan AS, telah mendesak gencatan senjata segera. Turki, sementara itu, mendukung hak Baku untuk membela diri.

Populer

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

Pj Gubernur Jabar Ingatkan Dishub Tidak Ada Suap dan Pungli dalam Uji KIR

Senin, 27 Mei 2024 | 19:31

UPDATE

KPK Bakal Kembangkan ke Proses Penganggaran Terkait Korupsi Rumjab DPR RI

Kamis, 30 Mei 2024 | 10:03

Demokrat: Pasangan Khofifah-Emil Tak Tergantikan

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:47

Investasi Kuat, Transportasi Berbasis Kereta di Bali Masuk Babak Baru

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:37

Jalan Puan Nyapres Bisa Dimulai dari Juru Negosiasi PDIP-Prabowo

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:30

Harga Emas Antam Anjlok Rp9 Ribu

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:27

Kepala BNPB Tinjau Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:24

Oposisi Spanyol Dikecam karena Kunjungi Netanyahu di Israel

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:11

6 General Manager PT Antam Tersangka Korupsi 109 Ton Emas

Kamis, 30 Mei 2024 | 08:49

Perludem Ingatkan Pentingnya Perbaikan Sistem Pemilu

Kamis, 30 Mei 2024 | 08:46

CEO Sate Maranggi Kantongi Rekomendasi PKS dan PKB

Kamis, 30 Mei 2024 | 08:22

Selengkapnya