Berita

Adhie Massardi saat jadi narasumber Tanya Jawab Cak Ulung Kamis (1/10)/Repro

Politik

Pandangan Politik Adhie Massardi Soal Isu PKI Muncul Di Bulan September

KAMIS, 01 OKTOBER 2020 | 16:48 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Bukan tanpa disengaja atau tidak, setiap bulan September apalagi menjelang tanggal 30 September, isu komunis kencang hingga menjadi pusat pembicaraan publik.

Belum lagi, pro dan kontra tidak bisa dihindari soal pemutaran film G30S/PKI yang memuat bengisnya kelompok berlogo palu arit itu.

Jurubicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie Massardie berpendapat, isu komunis dan kebangkitan PKI hal yang wajar jika kemudian diperingati setiap tahun menjelang peristiwa kelam pada malam Jumat legi tahun 1965 itu.

“Menurut saya wajar dan tidak ada masalah, saat kita mengingat hal buruk ini agar tidak lagi terulang kejadian seperti ini (pemberontakan PKI),” kata Adhie saat bicara dalam program Tanya Jawab Cak Ulung yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/10).

Menurut Adhie, mengingat kebiadaban PKI sama halnya seperti mengenang kematian ayah dan ibu sendiri, seperti tradisi tahlilan.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini kemudian mencontohkan, seperti negara yang setiap tanggal 17 Agustus memperingati hari kemerdekaan sebagai bentuk syukur dan merefleksikan diri untuk mengisi kemerdekaan.

“Nah kalau peristiwa G30S/PKI ini peristiwa kelam bangsa ini yang hampir menjerumuskan kita perang saudara. Ya kita ingatkan, ini loh (30 September) adalah hari yang traumatik bagi kita,” papar Adhie.

Dengan mengingat itu, publik menjadi sadar bahwa kedepannya harus memiliki sikap waspada dan mengetahui tanda-tanda terjadinya gerakan 30 September dikemudian hari.

Adhie menjelaskan, proses pemberontakan itu bukan hitungan jam saja seperti yang dimuat dalam film G30S/PKI.

“Prosenya (pemberontakan PKI) panjang, mulai dari tahun 1948, lalu 1965, ada Nasakom (nasionalis-komunis),” tandas Adhie.

Namun Adhie menyayangkan, upaya mengingatkan bahaya laten komunis yang selama ini dilakukan hanya sebatas melakukan pemutaran film G30S/PKI.

Padahal, menurut Pria yang juga Koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini, yang penting dan harus dipahami publik itu mengapa peristiwa pemberontakan PKI secara kejam itu bisa terjadi.

“Jadi bukan setiap September kita hanya membahas film saja,” demikian Adhie.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya