Berita

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik Busyro Muqoddas

Politik

Busyro Muqoddas: Keselamatan Lebih Dibutuhkan Dibanding Pesta Demokrasi Yang Membusuk

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 19:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tingginya penularan dan angka kematian akibat Covid-19 menjadi alasan kuat untuk menunda pilkada 2020. Selain itu, Covid-19 juga telah berdampak pada sisi sosial dan ekonomi.

Atas dasar itu, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik Busyro Muqoddas menilai kebutuhan dasar rakyat saat ini bukanlah politik, melainkan keselamatan dan kesehatan.

"Kebutuhan mendasar rakyat sekarang ini adalah kesehatan dan keselamatan jiwa daripada pelaksanaan Pilkada 2020 bulan Desember," kata Busyro Muqoddas dalam webinar bertajuk 'Pilkada Berkualitas Dengan Protokol Kesehatan: Utopia Atau Realita?' oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Rabu (30/9).


Selain itu, gelaran pilkada di tengah pandemi juga dikhawatirkan memunculkan konflik horizontal. Pasalnya berdasarkan pengalaman, potensi konflik nyaris tak terelakkan dalam setiap pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Kebutuhan mendasar rakyat itu agar mereka terhindar dari bentrok konflik horizontal. Dari Pemilu ke Pemilu, Pilkada ke Pilkada, kita mengikuti tidak mungkin tidak ada bentrok. Itulah yang harus dihindari ketika bentrok terjadi, interaksi dan bagaimana bentrok harus pakai masker? Bentrok mesti harus full contact dan itu berbahaya sekali," tekannya.

Hal lain yang tidak kalah penting, lanjut mantan Wakil Ketua KPK itu yakni masalah politik transaksional yang semakin vulgar dan disetir oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

"Semakin vulgarnya dominasi cukong sebagai rentenir politik dalam proses pembusukan demokrasi, yaitu demokrasi pilkada yang akan memperkuat praktik money politic. Hasilnya apa? Hasilnya praktik demokrasi yang liberal transaksional," pungkasnya.

Selain Busyro Muqoddas, hadir secara virtual dalam webinar tersebut antara lain; Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Komisnioner KPU Ilham Saputra, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Amiruddin Al-Rahab.

Kemudian, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, Perwakilan Ditjen Otda Kemendagri Saydiman, dan Anggota Bawaslu Rahmat Bagja.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya