Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Kerendahan Hati Sebagai Energi Peradaban

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 07:11 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

I do not know what I may appear to the world. But to myself, I am  only a little boy playing on the seashore, amusing myself by now and then finding a smoother pebble or prettier she than ordinary. While to great ocean of truth lay all undiscovered before me.

(Saya tidak tahu seperti apa diri saya sebenarnya. Tetapi menurut diri saya sendiri, saya hanya seperti seorang anak kecil sedang bermain-main di pantai demi mencari dan kadang-kadang menemukan bebatuan yang lebih indah atau kerang yang lebih cantik ketimbang biasanya. Sementara samudra luas terbentang dengan begitu banyak hal yang belum saya ketahui).

Anak Kecil


Kalimat tersebut di atas terkesan diucapkan seorang anak kecil yang gemar bermain-main di pantai akibat masih belum boleh ikut para nelayan berlayar untuk menangkap ikan di laut lepas.

Seorang anak kecil yang sadar bahwa di samudra sebenarnya masih begitu banyak kehidupan yang belum dia kenal.

Namun ternyata yang mengucap kalimat tersebut bukan seorang anak kecil tetapi seorang tokoh fisikawan merangkap matematikawan yang dianggap sebagai kulminasi figur Revolusi Sains pada abad XVII-XVIII, yang antara lain menemukan komposisi tujuh warna utama pada sinar tampak tidak berwarna sebagai landasan ilmu fisikal optik modern, serta tiga hukum gerak pada mekanik sebagai prinsip dasar fisika modern yang membentuk formulasi hukum gravitasi universal sebagai landasan teknologi penerbangan luar angkasa, sementara di dalam matematika merupakan pelopor kalkulus infinitesimal yang terkandung di dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica sebagai landasan terpenting dalam bidang filsafat matematika.

Yang mengungkapkan kalimat penuh kerendahan hati itu adalah presiden lembaga sains paling bergengsi di planet The Royal Society tidak kurang dari Sir Isaac Newton.

Kerendahan Hati

Justru karena sudah menjadi tokoh ilmuwan matematika, fisika, prakimia dan filsafat yang dianggap sebagai pelopor garda depan Revolusi Sains abad XVIII, Sir Isaac Newton sadar apa yang sudah diketahui adalah terlalu amat sedikit dibandingkan dengan apa yang belum diketahui di alam semesta yang sarat dengan begitu banyak misteri yang belum diungkap akibat bahkan belum diketahui keberadaannya.

Makin mendalam Sir Isaac Newton mempelajari berbagai hal makin sadar masih amat terlalu sangat banyak berbagai hal di alam semesta ini yang belum dipelajarinya.

Justru kerendahan hati merupakan antidot ketinggian hati yang sangat manjur untuk memandegkan gerak peradaban.

Maka pada hakikatnya kerendahan hati merupakan energi penggerak semangat peradaban bagi manusia untuk belajar, belajar dan belajar tanpa henti sampai dengan hembusan nafas yang terakhir di alam fana ini.

Penulis adalah seorang pembelajar abadi selama hayat masih dikandung badan

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya