Berita

Logo Kemendikbud/Net

Politik

Kemendikbud Bantah Tudingan Perubahan Kurikulum Diinisiasi Sampoerna Foundation

SELASA, 22 SEPTEMBER 2020 | 14:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penyusunan kurikulum baru 2021 yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) disebut-sebut diinisiasi oleh CSR perusahan besar Sampoerna Foundation.

Kabar itu disampaikan mantan Ketua Tim Pengembang K13 Said Hamid Hasan.

Namun Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Maman Fathurrahman langsung membantah tudingan tersebut.


"Berita itu tidak benar," tegas Maman saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/9). 

Dia menjelaskan, proses dan inisiasi pengembangan kurikulum yang salah satunya berencana menghapus sejarah sebagai mata pelajaran wajib telah berjalan sesuai prosedur yang seharusnya.

"Pusat Kurikulum dan Perbukuan sesuai tugas dan fungsinya melaksanakan pengembangan, fasilitasi dan evaluasi kurikulum sesuai prosedur," terangnya.

Lebih lanjut, Maman menegaskan semua inisiasi pengembangan, fasilitasi dan evaluasi kurikulum nasional hanya dilakukan oleh satu lembaga di dalam Kemendikbud, yakni Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang dia kepalai. 

"Tidak oleh yang lain. Karena Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) adalah satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan tugas dan fungsi terkait pengembangan kurikulum, tidak oleh yang lain," demikian Maman Fathurrahman menutup. 

Salah satu media nasional sempat memberitakan mengenai pihak yang terlibat di dalam proses inisiasi perubahan dan penyusunan kurikulum baru untuk tahun ajaran 2021 mendatang. 

Dalam pemberitaan tersebut, mantan Ketua Tim Pengembang K13 Said Hamid Hasan mengaku mendapat informasi mengenai usulan pemikiran penghapusan mata pelaran sejarah diinisiasi oleh Sampoerna Foundation. 

Hamid menyebutkan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud tidak dilibatkan dalam proses inisiasi tersebut, tapi lebih kepada persoalan teknis dan juga tidak diperbolehkan banyak berbicara karena sifatnya rahasia.  

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya