Berita

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera/Net

Politik

PKS Desak Jokowi Pilih Orkestrasi Atau Tunda Pikada

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 14:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah didesak untuk segera mengambil sikap tegas apakah akan melakukan orkestri pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 atau menuda pelaksanaan pilkada 9 Desember nanti. Pilhan ini harus segera putuskan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Orkrestrasi yang dimaksud adalah adanya ketegasan dalam guidance atau peraturan kepada peserta agar tidak mengumpulkan orang-orang dalam jumlah banyak, dan juga adanya hukuman bagi pelaku pelanggar, termasuk tidak memperbolehkan konser musik dalam kampanye politik.

"Kita sebelumnya terlalu over confiedent bisa menjalankan Pilkada 2020 pada masa pandemi. Perlu evaluasi, oleh karena itu saya mendesak pemerintah untuk segera mengorkrestasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 dengan disiplin protokol Covid-19 atau tunda saja tahun depan," ujar anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, Senin (21/9).

Ketua DPP PKS ini mengatakan, dirinya sudah mulai melihat potensi ledakan besar klaster pilkada yang paling buruk karena akan diikuti oleh 1.468 calon dari total 734 pasangan peserta pilkada dan melibatkan 100 juta penduduk Indonesia.

"Setelah beberapa tahapan berjalan saya merasa kita belum siap, semakin tingginya positive rate Covid-19 di Indonesia dan pelajaran dari pendaftaran peserta Pilkada pada 4-6 September yang amburadul sebaiknya sudah selayaknya ada alternatif kebijakan yang lebih baik untuk keselamatan masyarakat," kata Mardani.

Dia menilai, lantaran pemerintah dan penyelenggara pemilu tidak bisa tegas dan lugas membuat aturan sesuai protokol Covid-19 maka untuk meminimalisir dampak penyebaran lebih besar tersebut diperlukan orkrestrasi. Karena itu, Jokowi didesak untuk melakukan orkestrasi pilkada dalam rangka mengantisipasi bencana kematian masyarakat lebih banyak.

"Pilihan kebijakan politik yang beresiko dalam situasi ekstrim seperti ini sangat membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan payung hukum yang jelas dan tidak abu-abu lagi," tegasnya.

"Jangan sampai mengorbankan ribuan nyawa rakyat bahkan jutaan untuk kepentingan elitis semata. Tunda Pilkada 2020 atau Pak Jokowi mengorkrestasi lebih baik lagi penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), Kemendagri, pemerintah daerah dan semua unsur yang terlibat seperti Satpol PP dan organisasi masyarakat lainnya," demikian Mardani Ali Sera.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya