Berita

Kawasan Masjid Al Aqsa/Net

Dunia

Israel Pasang Pengeras Suara Di Gerbang Wudhu Masjid Al-Aqsa Membuat Marah Umat Islam

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 09:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Israel kembali berbuat ulah dengan memasang pengeras suara di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, sebuah tindakan yang dikutuk oleh warga Palestina dan penjaga masjid Yordania.

Pemasangan pengeras suara pada Rabu (9/9) itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap situs suci umat Islam tersebut.

Ini bukan kali pertama mereka memasang pengeras suara di kompleks suci umat Islam. Speaker baru yang dipasang di Gerbang Wudhu di bagian barat kompleks itu adalah pengeras suara Israel ketiga yang dipasang di dalam atau di sekitar kompleks sejak 2017.

Yang pertama dipasang tahun itu di atap dekat Sekolah Omariya, yang juga berdekatan dengan gerbang barat laut kompleks Bani Ghanim. Yang kedua didirikan pada hari Minggu lalu di atas Sekolah Syariah Al-Aqsa dekat Gerbang Timur Laut Suku.

Dengan set pengeras suara ketiga, otoritas Israel akan dapat menyiarkan ke sisi utara kompleks Masjid Al-Aqsa dari dalam dan luar, bersamaan dengan yang dijalankan oleh Wakaf Islam (wakaf) yang bertanggung jawab atas situs keagamaan tersebut.

Sistem pengeras suara akan memungkinkan pasukan Israel untuk membuat pengumuman dan instruksi kepada mereka yang hadir di masjid, termasuk jamaah Muslim dan pemukim Yahudi yang secara teratur menyerbu kompleks tersebut dengan melanggar perjanjian perwalian yang membatasi ibadah non-Muslim di situs tersebut.

Langkah Israel itu dipandang oleh warga Palestina dan jamaah Muslim sebagai upaya terbaru untuk mengancam integritas kompleks tersebut sebagai tempat ibadah Muslim, mungkin akan membuka jalan untuk gangguan lebih lanjut oleh pasukan Israel.

Mantan mufti agung Masjid Al-Aqsa, Ekrima Sabri, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Israel berupaya memaksakan kedaulatannya atas masjid dan merusak Wakaf Islam, wakaf yang berafiliasi dengan Yordania yang secara historis bertugas mengelola situs suci.

Sementara kompleks Masjid Al-Aqsa yang juga dikenal sebagai Haram al-Sharif adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam, beberapa orang Israel percaya bahwa itu dibangun di tempat Kuil Yahudi Pertama dan Kedua pernah berdiri. Beberapa tokoh sayap kanan Israel bahkan secara terbuka mengadvokasi penghancuran Al-Aqsa sehingga Kuil Ketiga bisa dibangun untuk menggantikannya.

"Tindakan pendudukan terhadap Al-Aqsa tidak valid dan ilegal," kata Sabri, Kamis (10/9).

"Kami tidak mengakui mereka. Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas pelanggaran kesucian Al-Aqsa, karena secara langsung bertanggung jawab atas setiap agresi. dan itu adalah salah satu yang melindungi para pemukim yang menyerbu situs, mendorong untuk meningkatkan jumlah mereka," tambahnya.

Pada hari Senin (7/9), kementerian luar negeri Yordania mengutuk  pemasangan pengeras terbaru itu sebagai pelanggaran tiada henti Israel di kompleks Al-Aqsa.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan 'praktik absurd' di situs warisan dunia UNESCO adalah tindskan tidak bertanggung jawab dan merupakan provokasi terhadap perasaan Muslim di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian Yordania juga menuntut diakhirinya pelanggaran, menekankan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah situs Islam 'murni' dan bahwa pemerintahan Yordania atas Wakaf Yerusalem adalah satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab untuk mengawasi semua urusannya.

Sejak pengumuman pada 13 Agustus bahwa Israel dan Uni Emirat Arab telah mencapai kesepakatan yang membuka jalan bagi hubungan diplomatik resmi antara kedua negara, Yordania telah memperhatikan dengan prihatin bagaimana perkembangan tersebut dapat memengaruhi perwalian kerajaan Hashemite di Yerusalem.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya