Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari/Net

Politik

Komisi IX: Anggaran Naik, Bukti Pemerintah Konsisten Kendalikan Penyakit TBC

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 13:04 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah mengalokasikan anggaran pengendalian penyakit Tuberkulosis (TBC) pada R-APBN 2021 sebesar Rp 2,8 triliun.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari mengapresiasi langkah pemerintah untuk menaikkan anggaran dalam penanganan kasus TBC di Indonesia.

"Untuk penanganan TBC, saya sangat apresiasi anggarannya tahun 2021 diajukan jauh meningkat. Ini menunjukkan konsistensi pemerintah menjadikan pengendalian TBC sebagai salah satu prioritas di bidang kesehatan," ujar Putih Sari, Sabtu (5/9).


Indonesia merupakan negara ketiga terbesar jumlah penderita TBC, di bawah India dan China. Beban ini bertambah semenjak adanya pandemi Covid-19.

"Penurunan notifikasi yang sangat signifikan di Indonesia menunjukkan bahwa ada ribuan kasus yang tidak ditemukan, tidak diobati dan berpotensi menyebar ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19," imbuh Putih Sari yang juga tercatat sebagai anggota dari Global TB Caucus.

Walaupun anggaran belum ideal dan tidak sesuai dengan usulan anggaran penanganan TBC yang seharusnya Rp. 9,5 triliun, tetapi menurut Putih Sari, alokasi sebesar Rp 2,8 triliun ini tetap harus dimaksimalkan.

"Saya mendorong Kementerian Kesehatan bisa memaksimalkan penanganan penyakit Tuberkulosis dengan adanya kenaikan anggaran penanganan TBC dalam rancangan APBN 2021, dan menyisir distribusinya dalam program dan kegiatan agar tidak overlaping dengan pembiayaan yang berasal dari bantuan organisasi donor global," tandas anggota dewan dari Partai Gerindra ini.

Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Kemenkes, Achmad Yurianto menyampaikan banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang saat ini dijadikan rujukan pasien Covid-19 merupakan rumah sakit yang memiliki laboratorium pemeriksaan TBC dan pelayanan pasien TBC, sehingga notifikasi kasus berkurang.

"Kalau di Indonesia angkanya 840 ribu orang, itu prediksi kita dari kasus yang ada. Tapi yang bisa di-notifikasi baru 550 ribu. Artinya masih banyak kasus yang belum ditemukan. Kalau belum diobati bisa menjadi sumber penularan di masyarakat. Ini yang kita kejar," ungkap Achmad Yurianto yang biasa disapa Yuri.

Selanjutnya, Yuri mengatakan perlu perubahan perilaku dan kepedulian masyarakat dalam menanggulangi penyebaran TBC dan Kemenkes atas perintah presiden berupaya keras menuntaskan kasus ini pada tahun 2030.

"Presiden perintahkan kita agar kasus TBC bisa segera diselesaikan dan kita ditargetkan selesai 2030. Artinya kita punya waktu cuma sebentar saja," kata Yuri.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya