Berita

Edo Kondologit/Rep

Jaya Suprana

Tragedi Kemanusian Di Papua

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 15:54 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KETIKA masih merasa prihatin atas penembakan tujuh kali yang melumpuhkan Jakob Blake seumur hidup yang terjadi di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat kemudian memicu huruhara unjuk rasa yang kemudian mengorbankan dua nyawa warga Amerika Serikat ditembak mati oleh sesama warga Amerika Serikat antipatisan ras Afrika, saya makin prihatin atas peristiwa tragedi kemanusiaan yang menewaskan adik ipar pemusik Papua yang saya kagumi dan hormati, Edo Kondologit.

Riko

Adik Ipar Edo Kondologit, George Karel Rumbino alias Riko, meninggal dunia di kamar tahanan Mapolres Sorong, Papua Barat.


Edo Kondologit menyebutkan terdapat luka bekas penganiayaan di wajah, serta luka tembakan di tubuh jenazah adik ipar.

Awalnya, Edo dan keluarga secara sukarela menyerahkan Riko ke polisi untuk diproses secara hukum lantaran diduga terlibat dengan pembunuhan yang menewaskan tetangganya.

Dengan menyerahkan Riko ke polisi, keluarga Edo Kondologit berharap masalah tersebut bisa diselesaikan secara hukum.

Namun yang terjadi malah Riko kehilangan nyawanya. Edo Kondologit menjelaskan bahwa pihak polisi mengklaim melakukan penembakan di kaki Riko lantaran dia berusaha untuk melarikan diri.

Polisi juga mengklaim bahwa Riko tewas akibat dikeroyok sesama tahanan di kamar tahanan Mapolres Sorong, Papua Barat.

Maka Edo akan mengajukan kasus tewasnya almarhum Riko ke ranah hukum demi mencari keadilan.

Belasungkawa

Derita duka yang dipikul oleh Edo Kondologit dan sanak-keluarga yang ditinggalkan Riko sangat amat terlalu berat maka hanya bisa dirasakan oleh mereka yang pernah kehilangan sanak-keluarga akibat angkara murka kekerasan manusia terhadap manusia.

Saya tidak berdaya apapun kecuali menyampaikan rasa ikut berbelasungkawa kepada Edo Kondologit dan sanak-keluarga yang ditinggalkan atas wafatnya George Karel Rumbino.

Karena saya tidak menyaksikan apa yang terjadi dengan mata di kepala saya sendiri maka saya tidak berani menghakimi pihak mana pun.

Namun apapun alasannya, jelas bahwa pembunuhan sesama manusia terhadap sesama manusia mau pun sesama warga Indonesia terhadap sesama warga Indonesia tidak dapat dibenarkan.

Andaikata benar bahwa Riko ditembak kakinya akibat berusaha melarikan diri kemudian tewas akibat dianiaya sesama tahanan seperti yang diklaim oleh polisi, tetap jelas secara tak terbantahkan bahwa tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun bahwa sesama warga Indonesia membinasakan sesama warga Indonesia!

Jelas bahwa kekerasan apalagi yang membinasakan seorang warga Indonesia oleh siapa pun juga sama sekali tidak selaras dengan makna adiluhur yang terkandung di dalam Pancasila terutama Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Sungguh memprihatikan bahwa angkara murka prahara tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Jacob Blake di Amerika Serikat ternyata juga terjadi di persada Nusantara kita tercinta ini.

Saya bukan hanya mengharap namun bahkan merasa yakin bahwa sebagai negara berpedoman Pancasila maka pemerintah Indonesia pasti akan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya