Berita

Presiden Recep Tayyip Erdoğan meletakkan karangan bunga di Anitkabir, makam Mustafa Kemal Atatürk, menandai Peringatan 98 Tahun Hari Kemenangan pada Minggu 30 Agustus 2020/Net.

Dunia

Dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Turki, Erdogan Kembali Kritik Dan Tantang Yunani Soal Mediterania

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 09:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan pejabat pemerintah serta para militer dan pemimpin oposisi, meletakkan karangan bunga di Anitkabir, makam Mustafa Kemal Atatürk, menandai Peringatan 98 Tahun Hari Kemenangan.

Mustafa Kemal Atatürk adalah pemimpin Perang Kemerdekaan Turki dan pendiri serta Presiden pertama Republik Turki.

Dalam pidatonya pada peringatan Hari Kemerdekaan, Minggu (30/8), Erdogan mengingatkan kembali tentang sejarah pertempuran Perang Kemerdekaan pada 1922  yang menentukan perlawanan Turki terhadap Yunani. Saat ini, muncul kembali ancaman konflik baru dengan negara itu yang membayangi di Mediterania timur.

"Perjuangan Turki untuk kemerdekaan dan masa depan, tidak pernah berhenti, bahkan berlanjut hingga hari ini," kata Erdogan, seperti dikutip dari TRT.

"Ini sama sekali bukan kebetulan bahwa mereka yang berusaha mengeluarkan kita dari Mediterania timur adalah penjajah yang sama dengan mereka yang mencoba menyerang tanah air kita seabad lalu," lanjutnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Turki dan Yunani terlibat dalam serangkaian latihan militer di laut antara Siprus dan pulau Kreta Yunani.

"Turki, di Mediterania timur khususnya, tidak akan tunduk pada bahasa ancaman, intimidasi dan pemerasan, akan terus mempertahankan hak-haknya yang timbul dari hukum internasional dan perjanjian bilateral," kata Erdogan.

Turki dan Yunani terlibat konflik terkait klaim atas ladang gas lepas pantai utama.

Selain mengecam Yunani, Erdogan juga mengecam para pemimpin Prancis yang ikut campur dalam masalah ini. Menurutnya, Prancis dan Yunani tidak kompeten. Mereka menantang eksplorasi energi Turki di Mediterania Timur.
Dukungan Prancis untuk Yunani telah membawa konflik itu ke dalam krisis serius bagi aliansi militer NATO.

Siprus adalah negara ketiga yang ikut bersaing untuk mendapatkan akses ke cadangan energi besar yang telah ditemukan Turki di wilayah tersebut.

“Apakah rakyat Yunani menerima apa yang bisa terjadi pada mereka karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten? Apakah rakyat Prancis tahu harga yang akan mereka bayar karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten?” tegas  Erdogan.

Erdogan juga menantang Yunani dan Prancis secara khusus, dan berkata bahwa negaranya dalam posisi siap untuk berperang. “Ketika tiba saatnya untuk berperang, kami tidak akan ragu untuk berkorban,” ucapnya.

Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, juga memperingatkan Yunani untuk tidak memperluas zona pesisirnya ke Laut Ionia sejauh enam mil laut di bawah hukum maritim internasional. Dia mengatakan, tindakan itu akan menjadi “casus belli” yang dapat menyebabkan konflik bersenjata.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya