Berita

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban/Net

Kesehatan

3.000 Kasus Baru Covid-19 Dalam 2 Hari Beruntun, IDI: Ini Masalah Serius!

SABTU, 29 AGUSTUS 2020 | 23:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Lonjakan kasus positif virus corona baru (Covid-19) selama dua hari ini terasa mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, jumlah tambahan mencapai lebih dari 3 ribu kasus.

Jumat (28/8), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat tambahan kasus positif corona sebanyak 3.008 orang. Bahkan pada Sabtu ini (29/8), kasus positif baru bertambah 3.308 orang.

"Ini menjadi masalah yang serius karena setiap hari kita masih terus nambah. Dan nambahnya di atas 1.500, bahkan sekarang ini di atas tiga ribu, itu suatu masalah yang serius," kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/8).


Dengan melonjaknya angka positif per hari di dalam negeri, Zubairi meminta kepada pemerintah untuk lebih masif melakukan pelacakan (tracing) di masyarakat.  

"Karena begitu, makin banyak, berarti kontaknya semakin banyak. Dari tiga ribu itu kan masing-masing punya teman yang bisa ketularan. Jadi telusur kontaknya harus lebih pro aktif, dan jumlah yang diperiksa sebaiknya juga harus ditambah," pintanya.

Sekarang ini, Satgas Covid-19 IDI mencatat jumlah orang yang diperiksa setiap harinya belum mencapai 30 ribu orang, atau sebagaimana angka yang diinginkan Presiden Joko Widodo.

Di mana, masyarakat yang diperiksa melalui metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Molkuler Cepat (TCM) pada hari ini hanya sebanyak 21.166 orang.

"Terlalu sedikit. Pokoknya sudah lebih dari enam minggu yang lalu itu presiden sudah minta 30 ribu. Kalau kami (Satgas Covid-19 IDI) mintanya 50 ribu, sekarang minta 100 ribu per hari. Tapi kan itu enggak terlalu banyak juga 100 ribu per hari, dibanding negara-negara lain," ucap Zubairi Djoerban.

"Menurut saya itu masih kurang banget, tapi hampir memenuhi permintaan Pak Jokowi dari spesimen. Tapi yang diminta bukan spesimen, tapi 30 ribu orang. Jadi ini menjadi amat serius," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya