Berita

Pakar epidemiologi dari University of North Carolina, Amerika Serikat, Juhaeri Mukhtar/Rep

Kesehatan

Pakar Epidemiologi Ragukan Kebenaran Incidence Rate Covid-19 Indonesia Lebih Rendah Dari AS

SABTU, 29 AGUSTUS 2020 | 12:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Frekuensi kasus baru positif Covid-19 yang ada di Indonesia selama masa pandemik (Incidence Rate Covid-19) beberapa bulan ke belakang dinilai lebih rendah dari yang ada di Amerika Serikat.

Begitulah pakar epidemiologi dari University of North Carolina, Amerika Serikat, Juhaeri Mukhtar menyampaikan hasil kajiannya dalam acara diskusi Populi Centre, Sabtu (29/8).

"Jadi kalau kita bandingkan misalnya di data ini, penduduk Amerika kan sekitar 330 juta, yang sudah terpapar itu sekitar 5,8 juta. Incidence rate di Amerika itu sekitar 178 per 10 ribu. Jadi setiap 10 ribu penduduk setiap 178 itu terpapar," ujar Juhaeri.


Sedangkan Indonesia, sambung Juhaeri, berdasarkan data per Jumat (28/8) kemarin terdapat 165.887 total kasus positif dari total 274 juta penduduk di Tanah Air.

"Jadi kalau dihitung sebetulnya incidence rate di Indonesia itu jauh lebih rendah dari di Amerika," ungkapnya.

Namun begitu, Juhaeri meragukan data kasus Covid-19 yang dicatat pemerintah tersebut. Pasalnya, dari segi jumlah penduduk Indonesia dan Amerika tidak jauh berbeda.

Sebabnya, di negeri Paman Sam hasil pemeriksaan corona tergolong lambat, karena baru bisa diketahui 2 sampai 4 hari usai pengambilan sampel. Hal yang sama pun juga terjadi di Indonesia.

"Yang jadi masalah di Amerika adalah hasil tes itu enggak segera langsung ada. Jadi setelah di tes kita perlu nunggu 2, 3, 4 hari. Ya percuma. Karena pada saat itu dia sudah membawa virus itu kan, sudah menyebarkan," jelasnya.

Meski disisi yang lain ada perbedaan antara cara penanganan dua negara ini, misal seperti kecepatan dan jumlah orang yang dites corona, tapi Juhaeri melihat akurasi pemeriksaan spesimen Covid-19 dan intensitasnya di Indonesia tidak seperti di Amerika.

"Ini urusannya panjang, bukan cuma karena kita memang tidak terpapar terlalu besar, tapi juga bisa karena tesnya kurang (masif), kurang akurat dan sebagainya," tuturnya.

Karena itu Juhaeri berpandangan bahwa jika Incidence Rate di Indonesia disimulasikan sama dengan di Amerika, maka kasus baru di dalam negeri bisa lebih tinggi dari yang tercatat sekarang ini, atau bahkan bisa mencapai lebih dari 4 juta orang sudah terinfeksi.

"Tapi misalnya begini, kalau kita asumsikan, sebetulnya peluang terpapar di Amerika dan Indonesia itu sama, kalau kita aplikasikan rate yang sama, di Indonesia itu bisa sampai 4,9 juta," demikian Juhaeri Mukhtar.

Hingga Jumat kemarin (28/8), kasus positif baru di Indonesia mencapai rekor barunya, yakni sebanyak 3.003 per hari. Alhasil, jumlah kasus positif total di Tanah Air telah mencapai 165.887.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya