Berita

Gatot Nurmantyo/Net

Politik

Gatot Nurmantyo Lebih Berpeluang Ketimbang Sandiaga Uno Menjadi Ketua Umum PPP

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 10:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Untuk mendongkrak kembali citra dan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP), figur ketua umum menjadi salah satu kunci yang sangat penting.

"Eksistensi partai politik dengan iklim politik seperti Indonesia masih ditentukan oleh figur ketua umum," kata analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/8)

"Inilah yang menyebabkan tokoh-tokoh partai seperti Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh dan Prabowo Subianto tetap dipertahankan memimpin partai politik mereka," lanjut dia.


Demikian disampaikan Iwel Sastra menanggapi pemberitaan dua tokoh nasional yaitu Gatot Nurmantyo dan Sandiaga Uno sangat potensial menjadi magnet publik, yang dapat mengantar PPP kembali bangkit sebagai parpol besar. Kalau tidak, PPP dikhawatirkan bak kapal tua yang sebentar lagi karam.

"Gatot Nurmantyo dan Sandiaga Uno memang bisa menjadi alternatif pilihan untuk memimpin partai berlambang kabah ini," kata Iwel Sastra.

Namun menurutnya, dari dua nama ini yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk memimpin PPP adalah Gatot Nurmantyo. Alasannya, untuk kepentingan pilpres, Sandiaga pernah keluar dari Partai Gerindra. Tidak lama setelah pilpres berakhir, Sandiaga kembali masuk Gerindra.

"Nah, kalau Sandiaga menjadi ketua umum PPP, maka Sandiaga harus kembali keluar dari Gerindra untuk pindah ke PPP. Ini tentu sangat tidak baik untuk citra dan reputasi politik Sandiaga," ujar Iwel Sastra.

Adapaun Gatot Nurmantyo menjadi pilihan ideal dengan beberapa alasan. Pertama, mantan Panglima TNI itu saat ini tidak terikat dengan partai politik manapun, sehingga ini lebih memudahkan jalan Gatot untuk memimpin PPP.

Kedua, Gatot dekat dengan berbagai kalangan umat Islam. Ini sudah menjadi modal besar dalam memimpin sebuah partai politik dengan basis massa Islam. Ketiga, Gatot sampai sekarang masih menjadi tokoh yang populer dan berpengaruh.

"Lepas dari analisis di atas tentu semua kembali kepada kader PPP, karena tokoh seperti Gatot Nurmantyo sepertinya tidak mungkin melamar menjadi ketua umum partai," tuturnya.

"Jadi kalau ada kader PPP yang merasa bahwa salah satu jalan untuk menyelamatkan partai dan kembali menaikan posisi PPP adalah dipimpin oleh ketua umum yang tepat, maka mereka harus segera mengusulkan hal tersebut dari bawah," demkian Iwel Sastra menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya