Berita

Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Edy Mulyadi/Net

Politik

Sekjen GNPF Minta Serangan Norak Dan Kampungan Terhadap KAMI Dihentikan

KAMIS, 20 AGUSTUS 2020 | 09:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Anggapan miring serta perlakuan yang dialami sejumlah tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) amat disayangkan Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Edy Mulyadi.

Edy mengatakan, KAMI yang dideklarasi pada Selasa (18/8) di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat telah disikapi berlebihan oleh sejumlah pihak yang tidak menyukai keberadaannya.

"Deklarasi KAMI ternyata disikapi secara norak dan kampungan. Rezim yang merasa terancam melakukan berbagai upaya untuk mencegah kelahiran dan berkembangnya KAMI," ujar Edy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/8).

Sebagai contohnya, Ketua Umum Front Anti Komunis Indonesia ini menyebutkan sejumlah bentuk perlakuan tidak mengenakan yang menimpa deklarator KAMI dan juga kabar hoax yang terus menerpa.

Misalnya, seperti yang dialami Presidium KAMI, Din Syamsuddin, di mana akun Twitter miliknya diretas. Selain itu juga muncul sebuah foto sekelompok orang yang membawa poster "Makzulkan Jokowi" mengatasnamakan diri sebagai deklarator KAMI.

"Mulai dari mengintimidasi para inisator, mengancam dan melarang rakyat di daerah yang hendak datang, sampai menyebarkan meme-meme palsu yang sangat provokatif," beber Edy.

Lebih lanjut, Edy meminta kepada pihak yang tidak menyukai kehadiran KAMI agar tidak melakukan cara-cara yang seperti itu.

"Jadi, kepada penguasa dan para anteknya, hentikan cara-cara norak dan kampungan itu. Apalagi masih saja mengandalkan buzzerRp yang benar-benar telah menimbulkan kegaduhan dan perpecahan horizontal," demikian Edy Mulyadi menambahkan. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya