Berita

Ratu Kalinyamat/Net

Politik

Didorong Jadi Pahlawan Nasional, Ratu Kalinyamat Sang Penggagas Poros Maritim Abad XVI

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 19:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ratu Kalinyamat memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Portugis pada Abad XV. Bahkan pemikiran poros maritim dunia sudah digagas pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa.

Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menyampaikan sambutan dalam diskusi bertema "Memaknai Kemerdekaan dengan Implementasi Nilai Kejuangan Ratu Kalinyamat" yang digelar Forum Diskusi Denpasar12, Rabu (19/8).

"Yang harus bisa dijawab saat ini adalah relevansi keteladanan Ratu Kalinyamat pada konteks saat ini dan nilai-nilai apa yang diwariskan Ratu Kalinyamat untuk negeri ini," kata estari Moerdijat.

Diskusi yang dimoderatori Dr. Irwansyah dari Yayasan Dharma Bakti Lestari itu menghadirkan narasumber: Dr. Connie Rahakundini Bakrie (Presiden Direktur Institute for Maritime Studies), Dr. Kasori Mujahid (sejarawan, Dewan Pembina Yayasan Nur Hidayah Surakarta), Prof. Djoko Suryo (sejarawan Universitas Gadjah Mada), dan Daya Wijaya (dosen sejarah Universitas  Negeri Malang, kandidat doktor Program Ilmu Sejarah Universidade do Porto, Portugal).

Selain itu juga menghadirkan Dr. Sa'adulah Assa'idi (Rektor UNISNU Jepara), dan Dr. Didik Pradjoko (sejarawan Universitas Indonesia) sebagai panelis.

Menurut Rerie sapaan akrab Lestari Moerdijat, upaya menjadikan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional memang harus didahului dengan kelengkapan fakta dan data sejarah yang sahih, terkait sumbangsih Ratu Kalinyamat dalam perjuangan melawan penjajah.

Berdasarkan masukan dan informasi dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, menurut legislator Partai Nasdem itu, Ratu Kalinyamat sesungguhnya mencerminkan sosok perempuan pejuang yang sudah memiliki wawasan bahwa nusantara sejatinya adalah negeri maritim.

Sejumlah diskusi yang melibatkan para pakar untuk melengkapi bukti- bukti kepahlawanan Ratu Kalinyamat, menurut Rerie, sangat diperlukan guna memperkuat fakta yang mendasari pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional.

Menurut sejarawan UGM, Prof. Djoko Suryo, keterlibatan Ratu Kalinyamat dalam melawan penjajahan terlihat sekitar Abad XVI. Ketika itu, kawasan Asia Tenggara seperti di Selat Malaka dan Semenanjung Malaya merupakan pusat perdagangan yang ramai.

"Pada waktu itu Portugis datang untuk menguasai pusat perdagangan itu, Ratu Kalinyamat pun ambil bagian berjuang melawan Portugis yang akan menghentikan kemerdekaan perdagangan di kawasan Asia Tenggara," ungkap Djoko.

Karena, tambah Djoko, di masa itu Jepara, daerah kekuasaan Ratu Kalinyamat, merupakan pelabuhan transit yang ramai untuk kapal-kapal dagang yang menuju wilayah Timur. Dengan armada lautnya yang kuat, Ratu Kalinyamat bertempur menghalau armada Portugis hingga Malaka.

Menurut Djoko, dengan armada laut yang kuat untuk membebaskan jalur perdagangan nusantara dari cengkraman Portugis, sejatinya Ratu Kalinyamat sudah mengupayakan poros maritim di abad XVI.

Perlawanan Ratu Kalinyamat, jelas Djoko, sangat relevan dengan semangat kemerdekaan bangsa kita dalam mengusir penjajah. "Dan Ratu Kalinyamat adalah perempuan dari suku Jawa yang tercatat sebagai pemimpin perjuangan dalam mengusir penjajah," ujarnya.

Menurut Djoko, sepak terjang Ratu Kalinyamat pada Abad XVI sangat relevan dengan perjuangan perempuan di masa kini. Karena, jelasnya, pada abad itu seorang perempuan dari suku Jawa diposisikan tidak setara dengan laki-laki, tetapi Ratu Kalinyamat keluar mengerahkan pasukan untuk melawan Portugis.

Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang, kandidat doktor Program Ilmu Sejarah Universidade do Porto, Portugal, Daya Wijaya, mengungkapkan nama Ratu Kalinyamat disinggung dalam buku berjudul Hystoria Dos Cercos De Malaca karya Jorge de Lemos. Jorge de Lemos adalah sekretaris beberapa gubernur tinggal di Goa yang hidup hingga 1593.

"Dalam buku Hystoria Dos Cercos De Malaca disebutkan peran penting Ratu dari Jepara itu dalam melawan Portugis," ungkap Daya.

Presiden Direktur Institute for Maritime Studies, Dr. Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, berdasarkan fakta-fakta primer yang diungkap para peneliti diyakini Ratu Kalinyamat bukanlah mitos. Dengan menguasai laut dan armada maritim yang kuat, menurut Connie, Ratu Kalinyamat di masa itu berpikir dan betindak melampaui jamannya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya