Berita

Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat jadi narasumber di ILC TV One/Repro

Politik

Fahri Hamzah: Problem Masa Kini Adalah Feodalisme Liar Di Kantong Kekuasaan

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 16:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rumah NKRI saat ini tengah diguncang prahara baik dari segi politik, ekonomi, bahkan kesehatan. Banyak bermunculan tokoh-tokoh bangsa yang ingin melakukan perubahan bangsa lantaran gerah dengan kondisi saat ini.

Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menyimpulkan adanya guncangan dahsyat di rumah Indonesia ini disebabkan adanya problem masa kini yang berkembang biak hingga merusak seluruh tatanan berbangsa.

“Problem kita di masa kini adalah feodalisme yang masih liar khususnya di kantong-kantong kekuasaan. Saya kira ini saya sebut sebagai kita melupakan nasihat Bung Hatta, kalau yang pertama kita melupakan nasihat Bung Karno, yang kedua ini Bung Hatta,” kata Fahri di acara ILC, Rabu (19/8).

Mantan politisi PKS ini menerangkan, bahwa serangan feodalisme di pemerintahan dahulu hingga saat ini sangat dahsyat mengguncang seluruh persendian bangsa Indonesia.

“Feodalisme itu dahsyat, makanya kalau kita mau menyelamatkan ini kepada saya pengkritik semua pemerintah, saya mengkritik Pak SBY dua periode mengkritik Pak Jokowi juga. Tapi kalau kita tahu, apa sih penyakitnya itu? Memang feodalisme di negara kita dahsyat sekali,” ucapnya.

Mantan pimpinan DPR RI yang mendapatkan bintang tanda jasa dari Presiden Joko Widodo ini menyampaikan, dalam budaya feodalisme seseorang yang memiliki kekuasaan akan menggerogoti seluruh elemen bangsa.

“Kalau orang udah punya banyak uang, punya banyak kekuasaan itu yang menggerogoti di sekitarnya itu membuatnya tidak rasional. Dari dulu kan kekuasaan itu mencoba membangun mitos kebesarannya. Makanya dia pakai mahkota baju kebesaran, kegagahan yang luar biasa, supaya orang takut, supaya orang menjaga jarak dan itu masih terjadi,” tegasnya.

Fahri juga menyinggung perihal gaya berbusana Jokowi yang dianggap merakyat. Namun, dia tidak meminta Jokowi untuk melepas citranya tersebut.

“Saya tidak mau menilai, misalnya Pak Jokowi, mau mencopot ornamen (style berbusana) itu, karena dan dua kali ini tarungnya itu dengan Pak Prabowo yang sekarang sudah ada dalam pemerintahan,” imbuhnya.

Menurutnya, gaya merakyat Jokowi belum tentu dapat menyiratkan bahwa feodalisme di pemerintahan telah ditanggalkan.

Dia justru melihat masih banyak kaum feodalisme di lingkaran Jokowi hingga membuat kepala negara itu tidak rasional dalam mengambil kebijakan.

“Dia coba copot itu bintang-bintang, dia coba pakai baju putih, dia pakai celana jeans, dia pakai sepatu sneakers, dia coba bikin sederhana itu penampilan. Tapi, apakah feodalisme hilang? Tidak. Feodalisme tidak hilang. Mereka masih ada di sana, dan itu yang membuat Jokowi tidak wajar dan  itu yang membuat kekuasaan berjarak dengan kaum intelektual. Orang-orang bekerja untuk menyapu pikiran-pikirnan yang berbeda, karena feodalisme di sekitar itu,” tegasnya menyudahi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya