Berita

Guru Besar Universitas Pertahanan, Profesor Salim Said/Repro

Politik

Salim Said: Jokowi Korban Debt Collector

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 11:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Jabatan presiden yang saat ini diemban Joko Widodo boleh jadi bukan berasal dari sebuah keinginan murni. Tapi karena adanya dorongan dan rayuan dari sejumlah pihak yang menginginkan timbal balik saat Jokowi menjadi presiden.

Masyarakat pun diingatkan Guru Besar Universitas Pertahanan, Profesor Salim Said, bahwa saat kampanye untuk jadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menyebut akan menolak jika dilamar menjadi presiden.

Namun, hanya dua tahun kepemimpinannya di DKI Jakarta, Jokowi akhirnya mau menjadi presiden setelah didorong sejumlah pihak dari elite politik.

“Pak Jokowi kalau diselidiki dengan baik, mula-mula kan reluctant. Masih ingat enggak kampanye dia jadi Gubernur? Kalau ditanya wartawan soal mau enggak jadi presiden, 'oh tidak mau, jadi gubernur saja'. Tapi ada satu keadaan yang Anda-anda tidak bisa tolak, kalau Anda didorong naik ke situ,” ujar Salim Said di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa malam (18/8).

Pakar militer senior ini menambahkan, pihak-pihak yang mendorong Jokowi menjadi presiden saat menjabat sebagai Gubernur DKI, merupakan debt collector yang menginginkan timbal balik dari orang yang diusungnya untuk memegang kekuasaan.

“Siapa yang mendorong naik ke situ? Ada macam-macam kekuatan, itu yang saya sebut oligarki. Dalam sebuah buku, saya cerita mengenai debt collector. Jadi ini kalau bisnis orang yang memperjuangkan Pak Jokowi jadi presiden itu orang yang satu kali menjadi debt collector, 'eh gue angkat lo jadi presiden gue dapat apa?'” katanya.

Setelah mendapatkan kekuasaan, menjadi pemimpin Indonesia, Jokowi sama halnya dengan Pak Harto dianggap Salim sebagai korban dari sebuah sistem.

“Nah itu sebabnya saya tidak mengkritik Pak Jokowi, sebagai pribadi, ini (karena) sebuah sistem,” imbuhnya.

Dia pun teringat sahabatnya yang mengatakan Soeharto bukanlah orang jahat, melainkan korban sebuah sistem. Sama seperti yang dialami Jokowi.

“Seorang teman saya penyair mengatakan, itu sudah tahun 80-an, kalau tentara-tentara menodong Pak Harto mundur maka lebih banyak lagi tentara yang tidak resmi akan membela Pak Harto, siapa yang membela? Orang yang diuntungkan,” tegasnya.

“Sama dengan sekarang ini, Ya Allah kasihanilah Pak Jokowi, mungkin kesalahannya karena dia enggak belajar ilmu politik. Dia terima ketika dirayu-rayu jadi presiden. Paling-paling itu doa saya supaya Anda-anda semua tidak memaki-maki Pak Jokowi, dia itu adalah korban saja,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya