Berita

Presiden Joko Widodo saat melantik Isdianto sebagai Gubernur Kepri, Senin (27/7)/Net

Nusantara

Selain Isdianto, 5 Ajudan Gubernur Dinyatakan Positif Corona

SABTU, 01 AGUSTUS 2020 | 10:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kabar infeksi virus corona baru (Covid-19) yang menular ke Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Isdianto mengharuskan Dinas Kesehatan Kepri melakukan tracing atau pelacakan kasus lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Cecep Yudiana menjelaskan, hasil tracing yang dilakukan jajarannya telah berhasil menemukan enam orang kasus positif.

Enam orang itu diantaranya terdiri dari Isdianto dan lima orang ajudannya yang dimasukan ke dalam klaster baru kasus positif corona yang diduga tertular saat mengikuti pelantikan Gubernur Kepri oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta.

"Sementara baru enam, mungkin hari ini bertambah, karena kemarin kan ada lima orang pemeriksaan tanggal 28, lima irang positif," ujar Cecep saat dihubungi wartawan, Sabtu (1/8).

Khusus untuk Gubernur Kepri yang lebih dulu diketahui hasil pemeriksaan swab-nya, Cecep menjelaskan bahwa Isdianto memang diberitahu langsung oleh Kepala Laboratorium.

"Yang informasi Pak Gubernur mendahului sebelum dipublish laboratorium. Karena kepala lab menghubungi Pak Gubernur tadi malam kan. Nah, kemudian beliau seketika menyampakan kepada media," terangnya.

Lebih lanjut, penularan corona yang dialami Isdianto dan lima ajudannya memang diawali saat kunjungan ke Jakarta untuk acara pelantikan Gubernur Kepri. Namun, acara sambutan Isdianto di Bandara Pangkal Pinang diduga menjadi awal mula proses penyebarannya.

Karena Cecep mengatakan, saat itu keadaan di bandara cukup padat oleh warga Kepri, dan beberapa tamu. Bahkan terjadi beberapa sentuhan karena euforia usai pelantikan Isdianto.

"Kalau di bandara ada penjemputan sekitar 100 (orang), ada. Kita kan sebenarnya terapkan physical distancing. Namun spontanitas rasa gembira kadang tidak mampu dibendung. Lupa dengan kewajiban, kira-kira seperti itu," katanya.  

"Jabat tangan berjalan jadinya, harusnya kan tidak dilakukan," demikian Cecep Yudiana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya