Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Belajar Strategi Mengelola Sampah Plastik Dari Kompetisi King Sejong and Jang Yeong-sil Prize

JUMAT, 31 JULI 2020 | 10:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebagai produsen sampah terbesar kedua di dunia setelah China, persoalan mengelola sampah plastik masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi Indonesia. Di sisi lain, banyak anak muda, kelompok, hingga perusahaan perintis yang memiliki gagasan-gagasan inovatif mengenai pengelolaan sampah plastik.

Melihat situasi tersebut, Korea International Cooperation Agency (KOICA) berkolaborasi dengan perusahaan pengembangan bisnis wirausaha sosial, Interstellar, untuk mencari bibit-bibit unggul yang bisa mengelola sampah dengan strategi bisnis. Salah satunya dengan menyelenggarakan kompetisi King Sejong and Jang Yeong-sil Prize.

Direktur KOICA Indonesia, Jeong Hoe Jin mengatakan, nilai-nilai luhur yang diwariskan King Sejong dan Jang Yeong-sil akan sangat menggambarkan peran para peserta untuk memecahkan masalah sampah plastik.


Sementara CEO Instellar, Romy Cahyadi menambahkan, bisnis akan memainkan peran besar dalam menyelesaikan masalah lingkungan di masa depan.

Setelah melakukan berbagai tahap seleksi, ada empat peserta yang masuk dalam tahap semi finalis, di antaranya adalah Evo&Co, Komodo Water, Tridi Oasis, dan Waste4Change.

Perwakilan Evo&Co, David Christian menjelaskan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pihaknya adalah dengan menciptakan produk plastik sekali pakai berbahan rumput laut. Ia menjelaskan, walaupun harga produknya lebih mahal dari plastik biasa, namun tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan kesehatan.

Sementara itu, gagasan dari Komodo Water adalah dengan menyediakan air bersih dan es untuk pulau-pulau kecil dan masyarakat pesisir di Kawasan Taman Nasional Komodo serta sekitarnya.

"Komodo Water menangani masalah sampah yang memiliki direct effect ke laut, apalagi di taman nasional yang merupakan wilayah konservasi. Terlebih, tidak ada sistem pengolahan sampah di pulau kecil," ujar Atiek Puspa, perwakilan Komodo Water.

Berbeda dengan Evo&Co dan Komodo Water, Tridi Oasis adalah perusahaan manufaktur botol plastik daur ulang. Nantinya, sampah plastik diolah menjadi pecahan PET yang dapat diubah menjadi bungkus dan bahan tekstil ramah lingkungan.

Sementara Waste4Change sendiri menawarkan solusi dengan mengelola 100 persen sampah yang ada. Menurut perwakilan Waste4Change, Junerosano, pelu ada pembenahan law enforcement dan secara integratif agar masalah sampah dapat diubah menjadi potensi.

Dari hasil penilaian dewan juri, Komodo Water berhasil memenangkan juara utama dan mendapatkan dana hibah sebesar 200 ribu dolar AS untuk mengembangkan lebih lanjut gagasannya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya