Berita

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti/Net

Publika

Kurban Yang Berkeadaban

JUMAT, 31 JULI 2020 | 08:59 WIB

KURBAN ialah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di dalam Islam. Berkurban diperintahkan sebagai tanda syukur atas nikmat Allah (Qs Al-Kautsar [108]: 2).

Ibnu Rusyd di dalam Kitab Bidayat al-Mujtahid menyebutkan bahwa kurban, menurut sebagian besar ulama, hukumnya sunah. Rasulullah Muhammad tidak pernah meninggalkan ibadah kurban.

Atas dasar itu, ada sebagian ulama yang menyatakan bagi yang mampu dan tidak sedang musafir, hukum kurban ialah wajib.

Tradisi berkurban


Spirit dan komitmen umat Islam melaksanakan ibadah kurban sangat tinggi. Seiring dengan meningkatnya kesalehan dan kesejahteraan ekonomi, jumlah hewan kurban yang disembelih terus bertambah. Kurban telah menjadi tradisi yang melembaga dengan nuansa kultural yang kuat.

Akan tetapi, tradisi berkurban perlu mendapatkan perhatian. Beberapa aspek dalam tradisi kurban perlu ditinjau kembali.

Pertama, masalah distribusi yang tidak merata. Jumlah hewan kurban melimpah dan berlebih di masjid perkotaan dengan jemaah aghniya (kaya), sementara di masjid perkampungan yang mayoritas jemaah kelas bawah kurban sangat terbatas, bahkan berkekurangan.

Kedua, penyembelihan yang cenderung komunal. Hewan kurban pada umumnya disembelih di masjid atau mushala. Tradisi ini berdasarkan pemahaman atas hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah menyembelih kurban di musala: lapangan tempat pelaksanaan salat (HR. Imam Bukhari dari Ibnu Umar).

Penyembelihan diselenggarakan secara amatiran dan terkesan menjadi "hiburan rakyat. Selain jagal yang tidak profesional, prosesi menyembelih tidak jauh beda dengan penganiayaan. Perlakuan yang kasar membuat hewan terlihat ketakutan dan menderita di tengah kerumunan massa. Nuansa ibadah dan ritual hilang.

Dengan jumlah kurban yang banyak, arena penyembelihan seakan menjelma menjadi ladang pembantaian yang mengerikan, terutama bagi anak-anak yang menyaksikan langsung tanpa tahu apa makna di balik semua yang mereka saksikan.

Ketiga, pembagian daging kurban yang karikatif dalam relasi atas-bawah'. Penerima kurban diperlakukan sebagai peminta-minta yang harus antre berjam-jam di bawah terik matahari Cara pembagian yang karikatif ini menelan korban jiwa. Ini adalah tragedi Ironisnya, masih terulang.

Berkeadaban


Kurban adalah ibadah untuk membangun jiwa kemanusiaan dan keadaban luhur. Tradisi kurban adalah cermin kemajuan dan keadaban umat Islam. Diperlukan perubahan atas tradisi yang tidak mencerminkan keluhuran ajaran Islam.

Pertama, diperlukan big data sehingga penerima (mustahilk) dan pemberi kurban (ahli kurban) terdata dengan baik. Pendataan dimaksudkan agar hewan kurban tidak terkonsentrasi di kota-kota besar dan masjid agung.

Tebar kurban di daerah tertinggal, terluar dan terpencil (3T) yang sudah mulai dirintis oleh beberapa lembaga filantropi patut diapresiasi dan perlu dikembangkan. Distribusi dan pengadaan kurban di daerah 3T juga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat bawahdan pemberdayaan peternak.

Kedua, penyembelihan kurban lebih baik dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH). Memang terasa tidak afdal karena tidak melihat langsung hewan kurban.

Akan tetapi, penyembelihan di RPH juga harus dilaksanakan sesuai syariat. Hewan disembelih oleh jagal muslim yang profesional, juga terjamin kebersihan dan terjaga keamanannya karena tidak ada kerumunan massa.

Klaster pandemi covid-19 berkembang melalui kontak raga di kerumunan massa. Islam mengajarkan agar hewan disembelih dengan ihsan: pisau yang tajam. penuh kasih sayang dan tidak menyakiti binatang.

Penyembelihan yang amatiran harus diakhiri. Jika hewan kurban disembelih di masjid, musala, perkantoran, dan sebagainya, seyogianya dilakukan oleh jagal profesional

Ketiga, daging kurban sebaiknya diantar langsung kepada penerima. Dengan cara itu, penerima akan merasa terhormat dan terhindar dari kemungkinan tertular atau menularkan virus korona. Metode lain yang mulai dirintis ialah penyerahan dalam bentuk daging olahan seperti rendang, dendeng. dan cara lain yang tahan lama.

Saatnya kita berubah dari tradisi kurban yang komunal dan tidak islami menuju ibadah kurban yang berkeadaban. Kurban adalah momentum untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan dan sifat utama dengan berderma. Di tengah pandemi korona, sedekah kita sangat bermakna, berapa pun jumlahnya. 

Abdul Muti

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Sektor Manufaktur China Masih Lesu Meski Stimulus telah Diluncurkan

Senin, 30 September 2024 | 18:07

Buruh Banten Dukung Andra Soni-Dimyati, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2024 | 17:31

SpaceX Tiba di ISS, Siap Bawa Pulang Astronot yang Terdampar

Senin, 30 September 2024 | 17:23

PHRI Heran Diskusi di Hotel Selama Pilpres Aman, Sekarang Justru Ada Kekerasan

Senin, 30 September 2024 | 17:22

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

Senin, 30 September 2024 | 16:55

Baliho Dirusak, Tim Hukum Rido Lapor ke Bawaslu Jakarta

Senin, 30 September 2024 | 16:46

Selisih Nyaris 20 Persen, Rudy-Seno Potensial Patahkan Langkah Petahana

Senin, 30 September 2024 | 16:40

Bursa Jepang Hancur, IHSG Ambruk 2,19 Persen

Senin, 30 September 2024 | 16:39

Jelang Pelantikan DPR, Misbakhun Sukses Tembus Finish Berlin Marathon

Senin, 30 September 2024 | 16:35

Uang Sitaan Kasus Korupsi

Senin, 30 September 2024 | 16:30

Selengkapnya