Berita

Ahli hukum tata negara, Irmanputra Sidin, mengingatkan pemerintah untuk tidak menyerah dengan pandemik/Net

Politik

Indonesia Hadapi Krisis Multidimensi, Presiden Tidak Boleh Takluk!

KAMIS, 30 JULI 2020 | 08:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pandemik Covid-19 di Indonesia yang telah berlangsung lebih dari 4 bulan ini memang telah memberi dampak multidimensi. Ekonomi terpuruk, tingkat kesehatan memburuk, bahkan pendidikan anak sekolah pun ikut berantakan.

Namun, bukan berarti pemerintah harus mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Perjuangan dan perlawanan terhadap Covid-19 harus terus digaungkan oleh sang kepala pemerintahan, Presiden Joko Widodo.

"Bukan saatnya lagi negara terus tergantung pada pandemik Covid-19. Presiden tidak boleh 'takluk'. Jikalau ada kebijakan/tindakan yang tidak sadar atau sadar membuka terus kran tersuplainya ketakutan sosial, terus memperpanjang PSBB, bahkan menjadi 'drama politik'," ucap ahli hukum tata negara, Irmanputra Sidin, Kamis (30/7).


Dengan kata lain, upaya penanganan Covid-19 harus tetap maksimal tanpa menciptakan keresahan di masyarakat. Namun, bukan berarti pemerintah justru menyimpan fakta yang sebenarnya dari pandemik ini dengan alasan tidak ingin menimbulkan keresahan.

Pemerintah harus bisa menciptakan langkah-langkah strategis dan terarah sehingga penanganan pandemik ini bisa benar-benar maksimal.

Karena jika kondisi seperti saat ini terus berlangsung, bisa berakibat buruk bagi kehidupan konstitusional. Bakal ada lebih banyak lagi karyawan yang mendapat PHK, pengangguran bertambah, kemiskinan, serta krisis multidimensi yang berujung utang.

"Karena yang menanggung beban penderitaan semua itu adalah 250 juta rakyat di seluruh Indonesia, beserta anak cucu. Bukan gubernur, bupati, atau pejabat," demikian Irmanputra.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya