Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo/Net

Politik

Aksi Tolak Rapid Dan Swab Test Di Bali, Rahmad Handoyo: Kalau Dianggap Tak Berguna Jalani Saja Sendiri, Jangan Ngajak Orang Lain!

SENIN, 27 JULI 2020 | 15:38 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sejumlah elemen masyarakat Bali menggelar aksi protes terhadap kebijakan pemerintah yang mewajibkan rapid dan swab test bagi siapapun yang berkunjung ke Bali.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menegaskan, pandemik Covid-19 merupakan bencana kesehatan dunia. Sehingga masyarakat dunia perlu mengantisipasi dan ikut berperan menekan penyebaran virus asal Wuhan, China, tersebut. Termasuk warga Bali.

Dia mengingatkan kepada demonstran di Bali yang menolak kebijakan pemerintah mengenai rapid dan swab test untuk tidak memprovokasi masyarakat yang sudah sejak awal menjaga protokol kesehatan.


“Ingat, bahwa ini adalah bukan masalah kelompok yang demo sendiri. Kalau memang Anda menganggap itu hal yang tidak berguna, ya sudah jalani saja sendiri tidak perlu mengajak orang lain, tidak mengajak semua pihak,” sesal Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/7).

Dia berharap masyarakat tidak terpancing dengan adanya arahan sejumlah orang untuk melakukan penolakan terhadap rapid dan swab test. Pasalnya, yang menentukan tertular atau tidaknya oleh virus tersebut hanya bisa dilakukan dengan dua metode tersebut.

Rahmad Handoyo juga meminta agar masyarakat berkepala dingin dalam menghadapi ancaman virus ini.

“Kalau tidak tes swab, untuk menentukan positif tidaknya apa? Gitu lho! Jadi mohon kerja sama semua pihak, mohon redakan suasana hati, mohon berkepala dingin meskipun tidak sesuai, tidak cocok dengan keputusan yang sudah diambil oleh pemerintah, ya mohon untuk bersabar dan legowo ini tentu dalam rangka menyelamatkan masing-masing pribadi maupun masing-masing kelompok maupun semuanya,” bebernya.

Politikus PDI Perjuangan ini menyayangkan atas adanya pergerakkan massa yang tidak mengindahkan protokol kesehatan dalam melakukan penolakan rapid dan swab test.

“Sehingga, kita sangat sayangkan, kita berharap kejadian atau langkah itu tidak akan terulang. Karena, hanya akan membuat masyarakat gaduh, membuat masyarakat terbelah, sehingga akan melemahkan kita semua dalam rangka untuk perang melawan Covid-19,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya