Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo/Net

Politik

Rahmad Handoyo: Silakan Aksi Tolak Tes Corona, Tapi Jangan Bahayakan Orang Lain

SENIN, 27 JULI 2020 | 14:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sudah hampir setengah tahun masyarakat Indonesia diterjang badai pandemik Covid-19. Mereka tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik guna mencegah terjangkit wabah yang kali pertama berkembang di Wuhan, China tersebut.

Namun, sejumlah masyarakat di Bali justru melakukan protes dan penolakan terkait adanya kebijakan pemerintah mengenai kewajiban rapid test dan swab test saat memasuki Pulau Bali. Saat melakukan aksi mereka tidak menaati protokol kesehatan, salah satunya tidak bermasker.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo menyayangkan adanya aksi tersebut. Sebab aksi ini berpotensi membuat wabah corona menyebar.

“Apalagi melakukan suatu orasi, kerumunan massa tanpa bermasker itu kan membahayakan diri sendiri, membahayakan orang lain,” ujar Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/7).

Dia mengatakan masyarakat boleh melakukan protes, namun harus mampu menjaga protokol kesehatan dengan baik dan meminta agar menghormati masyarakat yang telah mengikuti kebijakan pemerintah dengan melakukan protokol kesehatan dengan baik.

“Sehingga, kalau toh menolak ya sudah enggak usah (kumpulin massa). Sebelum ada satu keputusan dari pemerintah, ada sanksi ya (tidak pakai protokol kesehatan). Kita hormati orang-orang yang bekerjasama bergotong royong menghambat penyebaran virus itu dengan bermasker,” katanya.

Rahmad tidak masalah dengan adanya aksi protes tersebut, akan tetapi para demonstran harus dapat mempertanggungjawabkan bila nanti adanya korban dari Covid-19 paska aksi massa tersebut.

“Sehingga, saya berharap, agar silakan melakukan suatu aksi, tapi aksi yang dapat dipertanggungjawabkan, dan menyelamatkan lingkungan maupun orang lain,” paparnya.

“Kalau menolak ya silakan, berdiam diri dan tidak mengganggu lah ya, ini butuh kerjasama butuh toleransi, butuh bergotong royong, bukan justru malah melemahkan suatu yang lain dan menimbulkan masalah kembali,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya