Berita

Menhan Prabowo Subianto saat menemani Presiden Jokowi tinjau lahan di Kalteng/Net

Politik

Elektabilitas Prabowo Nyungsep Karena Tidak Mampu Tunjukkan Kontribusi Nyata

SELASA, 21 JULI 2020 | 17:22 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon presiden yang menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai yang teratas dengan keterpilihan sebesar 16,2 persen.

Sedangkan di urutan kedua, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyalip Prabowo Subianto dengan keterpilihan 15 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo nyungsep di urutan ketiga dan mengalami penurunan elektabilitas hingga 10 persen.

Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, jebloknya elektabilitas Prabowo Subianto adalah peringatan keras bagi Partai Gerindra.


Menurut Umam, anjloknya minat publik memilih Menteri Pertahanan itu dipicu oleh ketidakmampuan Prabowo dan Gerindra memberikan kontribusi nyata dalam kerja pemerintahan Joko Widodo.

Kata Umam, serbuan isu tentang dugaan penyalahgunaan wewenang terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo terkait lobster sangat massif. Edhy Prabowo saat ini merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

"Kemungkinan hal ini dipicu oleh ketidakmampuan Prabowo dan Gerindra menunjukkan the real contribution (kontribusi nyata) dan efektivitas peran mereka di dalam pemerintahan," demikian analisa Direktur Paramadina Public Policy Institute itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/7).

Merespons fakta politik itu, Umam mengingatkan elite Partai Gerindra harus melakukan antisipasi dengan membangun kembali kepercayaan publik. Jika tidak diantisipasi, maka Gerindra berpotensi mendapatkan sanksi politik dengan hilangnya basis pemilih loyal.

"Gerindra bepotensi menjadi bubble party, yakni saat sentimen kepercayaan publiknya melemah, elektabilitas partainya akan mengempis hingga tinggal captive marketnya saja, basis swing voters yang dinikmatinya berpotensi mengalami deficit electoral," demikian kata Umam.

Diketahui, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparan hasil surveinya mengatakan, elektabilitas Ganjar berada di angka 16,2 persen. Angka itu naik dari 11,8 persen di bulan Mei 2020.

Sementara itu, pada posisi kedua ada Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15 persen. Angka itu pun naik dari 10,4 persen di bulan Mei 2020. Selanjutnya di posisi ketiga, ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Elektabilitas Prabowo justru turun menjadi 13,5 persen dari 14,1 persen di bulan Mei 2020.

Dalam survei pada bulan Pebruari lalu, elektabilitas Prabowo Subinato masih teratas denga prosentase keterpilihan di angka 22,2 persen. Kemudian survei bulan Mei, keterpilihan terhadap Mantan calon Presiden tahun 2019 lalu itu menurun di angka 14,1 persen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya