Berita

Interior Kucuk Aya Sofia Camii/net

Jaya Suprana

Kucuk Aya Sofia Camii

SELASA, 14 JULI 2020 | 16:13 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KEPUTUSAN Recep Tayyip Erdogan mengembalikan fungsi Hagia Sofia sebagai masjid menghebohkan jagat raya akibat Hagia Sofia terlanjur dianggap sakral baik umat Nasrani mau pun Islam.

Donald Trump, UNESCO, Sri Paus Fransiskus ikut heboh protes sementara HAMAS ikut heboh mendukung. Padahal di Turki ada minimal lima masjid yang semula juga gereja yang dianggap sebagai sakral oleh umat Nasrani seperti Hagia Sofia. Bahkan di Istanbul ada satu lagi Hagia Sofia yang dijuluki sebagai Hagia Sofia Kecil yang dalam bahasa Turki disebut sebagai Kucuk Aya Sofia Camii.

Secara arsitektural, Hagia Sofia Kecil sebenarnya tidak mirip Hagia Sofia. Namun secara kultural-historis, Kucuk Aya Sofia Camii memang memiliki makna sangat penting bagi kota Istanbul yang semula bernama Konstantinopel itu.


Gereja

Masjid Hagia Sofia Kecil terletak tidak jauh dari Masjid Biru Sultan Ahmed yang terletak berseberangan dengan Hagia Sofia yang dahulu katedral lalu masjid lalu museum dan kini kembali menjadi masjid. Masjid Hagia Sofia Kecil semula didirikan sebagai Gereja Santo Sergius dan Santo Bacchus oleh kaisar Justinian I yang juga mendirikan Hagia Sofia, sumber air bawah tanah dan berbagai landmark Konstantinopel lain-lainnya.

Gereja Santo Sergius dan Bacchus didirikan pada tahun 536 Masehi oleh kaisar Justinian I sebagai balas jasa bagi kedua tokoh orang suci yang berhasil membujuk kaisar Justin tidak membunuh keponakannya, yaitu Justinian yang kemudian menjadi kaisar Bisantium menggantikan Justin. Setelah pada tahun 1453 laskar Ottoman berhasil merebut Konstantinopel yang kemudian disebut sebagai Istanbul sampai masa kini. 60 tahun kemudian pada tahun 1513 fungsi Gereja Santo Sergius dan Bacchus dialihkan menjadi masjid.

Interior masjid Kucuk Aya Sofia Camii masih dipertahankan sampai masa kini menampilkan inskripsi Yunani Kuno memuja kaisar Justinian I dan istrinya, Theodora. Keunikan arsitektural Hagia Sofia Kecil ditiru oleh Gereja San Vitale di Ravenna, Italia. Sementara bentuk ruang oktagonal di dalam kuadratilateral tidak rancak juga ditemukan pada Masjid Ruestem Pasha yang dibangun oleh aristek Mimar Sinan atas perintah Sultan Sulaiman Akbar pada kurun waktu 1561-1563.

Fakta Sejarah

Saya tidak berpihak kepada mereka yang pro mau pun kontra keputusan Erdogan memulih-fungsikan Hagia Sofia yang semula katedral kemudian masjid lalu museum dan kini kembali masjid. Namun bagi saya keputusan Erdogan sekadar sebuah keputusan politik yang konon demi memenangkan dirinya pada Pilpres Turki mendatang agar bisa kembali berkuasa sebagai Presiden Turki.

Pada hakikatnya tidak ada pertimbangan kebudayaan pada keputusan Erdogan memasjidkan museum Hagia Sofia. Saya hanya berupaya mengingatkan kepada pihak yang sudi diingatkan kepada fakta sejarah bahwa tidak ada kehebohan ketika penguasa Ottoman mengubah fungsi gereja Santo Sergius dan Bacchus menjadi masjid. Juga mohon diingat bahwa katedral akbar Kordoba nan menggetar sukma di kota Kordoba, Andalusia, Spanyol masa kini semula merupakan sebuah masjid agung yang didirikan oleh bangsa Moor seperti halnya Al Hambra di Granada ketika penguasa Islam sedang berkuasa di persada Spanyol.

Namun apa boleh buat memang semua itu terjadi di masa lalu padahal lain pada lain belalang maka dapat dimahfumi bahwa lain masa lain kehebohan.

Penulis adalah pembelajar kebudayaan dan peradaban dunia

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya