Berita

Menteri KKP Edhy Prabowo saat kunker di Gresik Jatim/RMOL

Politik

Menteri Edhy Ajak Masyarakat Budidaya Udang Dengan Konsep Tambak Milenial

KAMIS, 09 JULI 2020 | 21:57 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terus mendorong masyarakat untuk melakukan terobosan di sektor budidaya perikanan. Salah satunya revitalisasi model tambak dari konvensional menjadi milenial.

Saat ini, tambak milenial telah dikembangkan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Barat, dan NTB, dan diyakini cocok untuk generasi milenial dari segi kepraktisan berbudidaya di era saat ini.

Model tambak ini tidak membutuhkan lahan luas seperti tambak konvensional, berbentuk bulat, fleksibel karena bisa dibongkar pasang, dan ukuran kolamnya bisa disesuaikan dengan lahan yang tersedia.


Seperti tambak milik Rudy Wijaya di Dusun Druju, Desa Pangkah Kulon, Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur, yang hanya menggunakan lahan 4.400 meter untuk sembilan kolam yang ia miliki.

Ada yang berdiameter 31 meter atau luas 750 meter persegi sampai yang terkecil berdiameter 16 meter atau luas 220 meter persegi. Dari satu bisa menghasilkan 1-1,5 ton sekali panen dengan tiga kali siklus panen dalam satu tahun.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyambut baik inovasi budidaya ini. Menurut Edhy, pihaknya juga sedang mengembangkan terobosan ini di sejumlah balai pelatihan di daerah.

"Ini bisa jadi alternatif kegiatan usaha buat masyarakat yang kita tahu kondisi sekarang lapangan pekerjaan sedang sulit. Ini terobosan baru. Kalau  satu tambak saja, satu KK bisa dapat Rp 5 juta per bulan. Itu kalau satu kolam, apalagi kalau ukurannya lebih besar," kata Menteri dalam keteranganya, Kamis (9/7).

Edhy mengatakan, KKP akan terus mendampingi dan melakukan pengujian agar konsep ini benar-benar menjadi model tambak alternatif.

"Jadi orang tidak takut lagi masuk ke sektor ini. Karena rentan penyakit, modalnya besar dan lain-lain," sambungnya.

Untuk permodalan, menurut Edhy, pemerintah telah melakukan dukungan penuh melalui pinjaman lunak dari KKP maupun fasilitas KUR dari Bank pemerintah.

Dia berharap, model Tambak Milenial ini bisa terus dikembangkan di seluruh Indonesia sehingga mendorong ekonomi masyarakat.

"Nelayan yang ke lautnya hanya setengah tahun, enam bulannya istirahat karena gelombang laut. Mereka bisa nyambi ini," kata Edhy.

Menyoal perbedaan dengan tambak tradisional, Menteri Edhy mengatakan pada prinsipnya sama. Hanya secara fungsi lebih fleksibel karena dipindah-pindah.

"Kita tidak meninggalkan tambak-tambak konvensional. Yang jelas intensifikasinya sama dengan tambak konvensional. Yang penting konsep budidayanya yang benar," tegas dia.

Seperti pengaturan air laut yang masuk ke tambak telah melalui filterisasi, juga pembuangan limbahnya juga tidak langsung ke luat. Melainkan ditampung  terlebih dahulu untuk memastikan kebersihan limbah tersebut.

"Ditampung, baru diuji. Kalau ditanamin ikan hidup, baru boleh dibuang kembali ke laut. Kalau ada yang melanggar kita tegur keras. Dan saya percaya masyarakat juga semakin pintar. Dia tahu kalau ini untuk masa depannya, dia akan menjaga lingkungan," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya