Berita

Ilustrasi

Politik

Pemulihan Ekonomi Harus Jadi Konsentrasi Utama Era New Normal

KAMIS, 09 JULI 2020 | 05:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemulihan dampak sosial dan ekonomi, haru menjadi konsentrasi pemerintah dalam kembali membuat perekonomian nasional bergerak normal.

Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky Kartiwa, dalam webinar bertema 'Ekonomi VS Kesehatan Era New Normal?' menyebutkan, pemulihan ekonomi di era new normal harus segera dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Dunia usaha harus terus hidup dengan membuat pola baru pada era new normal. Catatannya, tetap mengikuti protokoler kesehatan," kata Vicky dalam keterangan tertulis, Kamis, (8/7).

Senada dengan Vicky, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan.

Sebab jika hanya berat pada dari sisi kesehatan, kata Rosan, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan menambah pengangguran dan menjadi beban lebih berat pemerintah.

"Banyaknya yang dirumahkan atau yang di PHK, untuk mereka akan di-rehired (dipekerjakan) kembali mungkin nggak semuanya dalam keadaan new normal ini. Itu yang perlu diperhatikan juga," jelasnya.

Selain bangkitnya aktivitas ekonomi dan penguatan kesehatan, mantan Menteri Keuangan yang juga Komisaris Utama PT Bank Mandiri, Chatib Basri menyatakan, mengatasi dampak Covid-19 juga perlu adanya perlindungan sosial bagi masyarakat.

Dari sektor ekonomi, katanya, dalam menghadapi krisis pada 2008 pada kondisi ekonomi eksternal rusak, pemerintah membuat stimulus yang difokuskan kepada domestik.

Pemerintah menggunakan kebijakan fiskalnya untuk daya beli masyarakat dan juga memberikan potongan pajak terhadap industri.

"Sama halnya hari ini pemerintah dalam memulihkan ekonomi di era new normal haruslah menggunkan banyak opsi, termasuk meningkatkan penjaminan terhadap UMKM baik kecil maupun menegah," katanya.

Ditambahkan Ketua Umum Jenggala Center, Ibnu Munzir, skenario new normal merupakan salah satu langkah bijakan pemerintah dalam membangkitkan roda ekonomi sekaligus pemulihan kesehatan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Sehingga, kedepannya nanti tidak ada lagi memperdebatkan mana yang aharua didahulukan antara ekonomi dan kesehatan.

“Dalam pandemik Covid-19, tidak lagi terjadi dilema," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya