Jumlah penumpang Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menurun drastis akibat adanya pandemik Covid-19.
Demikian laporan Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabanda saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta terkait evaluasi kinerja tahun 2019 dan rencana kerja tahun 2020.
"Memang kita mengalami penurunan drastis dari sisi penumpang dari total Februari 88 ribu penumpang (per hari), kita turun sampai 4 ribu di bulan April.
Alhamdulillah di bulan Juni ini naik," ujar William di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/7).
William menyebutkan untuk jumlah akumulatif penumpang MRT Jakarta di bulan April 2020 sebanyak 121.757 orang.
Sementara, berdasarkan data yang ada di file presentasi dalam rapat, jumlah penumpang di bulan Mei 2020 hanya 1.405 orang per hari, dengan total jumlah penumpang selama sebulan sebanyak 43.544 orang.
Melihat data yang ada, William mengaku target 100 ribu penumpang per hari itu tidak bisa dilakukan. Terlebih, saat ini ada pandemik Covid-19 yang mengharuskan untuk jaga jarak.
"Angka 100 ribu target kita itu pasti nggak mungkin, karena harus
physical distancing dan itu sudah mengurangi kapasitas kereta dan kita memang harus konsisten supaya tidak ada isu, publik transport itu terpapar dengan Covid-19," ucapnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan, jumlah penumpang di bulan Januari 2020 sebanyak 2.564.869 orang dengan jumlah per hari 85.105 orang. Untuk bulan Februari 2020 sebanyak 2.564.869 penumpang dengan jumlah perhari sebanyak 88.444 orang.
Untuk bulan Maret 2020, sebanyak 1.403.638 penumpang dengan jumlah per hari 45.279 orang. Kemudian di bulan Juni sebanyak 340.553 penumpang dengan jumlah per hari sebanyak 11.351 orang.
Sedangkan jumlah penumpang di bulan 1 Juli hingga 6 Juli 2020 sebanyak 102.324 orang dengan rata-rata per hari sebanyak 17.054 penumpang. Total, jumlah penumpang MRT Jakarta dari Januari hingga 6 Juli 2020 sebanyak 7.124.935 orang.
